Selasa, 09 Maret 2010

Penutupan MTQ ke-23: Sutarmidji Harapkan Disdik Beri Beasiswa Pemenang


Oleh: Fikri Akbar

Penutupan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang diatandai dengan penekanan tombol sirine panjang oleh Walikota pontianak Sutarmidji pada jam 22:26 PM (7/10) merupakan akhir dari seluruh rangkaian kegiatan aktivitas lomba yang telah berlangsung kurang lebih satu minggu (2 – 7 Maret) di Plaza Universitas Tanjungpura Jl. Ahmad Yani Pontianak. Dari hasil keputusan dewan juri lomba, resmi menyatakan Pontianak Barat menempati posisi sebagai juara umum lomba MTQ ke-23 tingkat Kecamatan Pontianak.

Sutarmidji menyatakan penutupan MTQ ke-23 merupakan salah satu langkah awal bagi kita semua dalam rangka berbenah diri, evaluasi, belajar, sekaligus persiapan menuju tingkat prestasi juara pada lomba MTQ tingkat provinsi yang sebentar lagi akan diselenggarakan di Kota Ngabang Kabupaten Landak. Dan dirinya menghimbau kepada Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota pontianak untuk lebih mempersiapkan diri.

Disamping itu dirinya juga menyaluti kerjasama panitia yang baik dengan bersama pihak-pihak terkait dalam mensukseskan acara tersebut. Meskipun Sutarmidji menyadari dana yang dipakai untuk kegiatan MTQ ke-23 ini berasal dari LPTQ, namun Pemkot berjanji akan menambahkan hadiah pemenang 1 kali lipat lagi dengan yang telah diterimanya. Dan khusus bagi pemenang juara lomba MTQ tingkat dewasa, Pemkot memberikan hadiah tambahan berupa kendaraan roda 2.

“Pemkot berjanji akan memberikan bonus bagi para pemenang lomba” tuturnya.

Selain itu dirinya juga mengharapkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat untuk memberikan dana bantuan berupa beasiswa bagi seluruh pemenang MTQ ke-23 yang masih duduk dibangku sekolah, SD, SMP dan SMA.

“Pemenang yang masih sekolah, mereka berhak kepada beasiswa yang ada, lagipula hadiah yang diterima oleh para pemenang masih ‘jauh’ bila dibandingkan dengan hadiah bagi pemenang karoeke” pungkasnya.

Sebelumnya, pagelaran seni membaca al-Qur’an ini diikuti oleh 178 peserta putra/i dari 6 kafilah pada 6 Kecamatan Kota untuk 6 jenis perlombaan dengan tingkatan usia yang berbeda.

Pada MTQ ke-23 tingkat Kecamatan ini, Quddus dengan nomor urut 03 utusan dari Kecamatan Pontianak Selatan, dinobatkan sebagai Qori’ terbaik I bagian putra dengan jumlah nilai 80,5 dan Zikra Raihani bernomor urut 12 bagi terbaik I Qori’ah putri dari Kecamatan Pontianak Kota dengan nilai 79.

Munir HD selaku ketua I LPTQ Provinsi menyatakan, perlombaan berjalan dengan sangat baik, kompetitif dan sehat. Namun ini akan menjadi lebih baik jika kita terus meningkatkan kemampuan yang tidak hanya pada kejuaraan MTQ Provinsi mendatang, namun juga Kabupaten Pontianak diharapkan mampu berbicara pada tingkat Nasional di Bengkulu nanti.

Selain itu Munir juga mengingatkan bahwa, dengan selesainya perlombaan yang diikuti dengan pembagian hadiah, bagi para pemenang untuk tidak serta-merta melupakan tujuan awal dari dilaksanakannya MTQ ke-23 ini, yaitu untuk menciptakan generasi-generasi cerdas yang Qur’ani.

“Esensi lanjutan dari perlombaan ini adalah Musabaqah pengamalan al-Qur’an.” Ungkapnya.

Meski demikian, Syarif Mochtar SAA selaku dewan hakim perlombaan mengaku kesulitan dalam menentukan juara pada ajang MTQ ke-23 tingkat Kecamatan ini, karena diakuinya untuk tahun ini para peserta semakin hebat, bersaing ketat dan para pemenang hanya memiliki selisih nilai tipis dari pesaingnya. mengingat sistem penilaian yang ditentukan meliputi 30% untuk bidang tajwid, 30% untuk bidang fashah/adab dan 40% untuk penilaian lagu dan suara.

“Kami dewan hakim awalnya merasa kesulitan untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemenang lomba, semuanya bagus-bagus”. Ungkap Mochtar yang telah mengawali karir dewan hakim sejak 1987 ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 09 Maret 2010

Penutupan MTQ ke-23: Sutarmidji Harapkan Disdik Beri Beasiswa Pemenang


Oleh: Fikri Akbar

Penutupan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang diatandai dengan penekanan tombol sirine panjang oleh Walikota pontianak Sutarmidji pada jam 22:26 PM (7/10) merupakan akhir dari seluruh rangkaian kegiatan aktivitas lomba yang telah berlangsung kurang lebih satu minggu (2 – 7 Maret) di Plaza Universitas Tanjungpura Jl. Ahmad Yani Pontianak. Dari hasil keputusan dewan juri lomba, resmi menyatakan Pontianak Barat menempati posisi sebagai juara umum lomba MTQ ke-23 tingkat Kecamatan Pontianak.

Sutarmidji menyatakan penutupan MTQ ke-23 merupakan salah satu langkah awal bagi kita semua dalam rangka berbenah diri, evaluasi, belajar, sekaligus persiapan menuju tingkat prestasi juara pada lomba MTQ tingkat provinsi yang sebentar lagi akan diselenggarakan di Kota Ngabang Kabupaten Landak. Dan dirinya menghimbau kepada Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota pontianak untuk lebih mempersiapkan diri.

Disamping itu dirinya juga menyaluti kerjasama panitia yang baik dengan bersama pihak-pihak terkait dalam mensukseskan acara tersebut. Meskipun Sutarmidji menyadari dana yang dipakai untuk kegiatan MTQ ke-23 ini berasal dari LPTQ, namun Pemkot berjanji akan menambahkan hadiah pemenang 1 kali lipat lagi dengan yang telah diterimanya. Dan khusus bagi pemenang juara lomba MTQ tingkat dewasa, Pemkot memberikan hadiah tambahan berupa kendaraan roda 2.

“Pemkot berjanji akan memberikan bonus bagi para pemenang lomba” tuturnya.

Selain itu dirinya juga mengharapkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat untuk memberikan dana bantuan berupa beasiswa bagi seluruh pemenang MTQ ke-23 yang masih duduk dibangku sekolah, SD, SMP dan SMA.

“Pemenang yang masih sekolah, mereka berhak kepada beasiswa yang ada, lagipula hadiah yang diterima oleh para pemenang masih ‘jauh’ bila dibandingkan dengan hadiah bagi pemenang karoeke” pungkasnya.

Sebelumnya, pagelaran seni membaca al-Qur’an ini diikuti oleh 178 peserta putra/i dari 6 kafilah pada 6 Kecamatan Kota untuk 6 jenis perlombaan dengan tingkatan usia yang berbeda.

Pada MTQ ke-23 tingkat Kecamatan ini, Quddus dengan nomor urut 03 utusan dari Kecamatan Pontianak Selatan, dinobatkan sebagai Qori’ terbaik I bagian putra dengan jumlah nilai 80,5 dan Zikra Raihani bernomor urut 12 bagi terbaik I Qori’ah putri dari Kecamatan Pontianak Kota dengan nilai 79.

Munir HD selaku ketua I LPTQ Provinsi menyatakan, perlombaan berjalan dengan sangat baik, kompetitif dan sehat. Namun ini akan menjadi lebih baik jika kita terus meningkatkan kemampuan yang tidak hanya pada kejuaraan MTQ Provinsi mendatang, namun juga Kabupaten Pontianak diharapkan mampu berbicara pada tingkat Nasional di Bengkulu nanti.

Selain itu Munir juga mengingatkan bahwa, dengan selesainya perlombaan yang diikuti dengan pembagian hadiah, bagi para pemenang untuk tidak serta-merta melupakan tujuan awal dari dilaksanakannya MTQ ke-23 ini, yaitu untuk menciptakan generasi-generasi cerdas yang Qur’ani.

“Esensi lanjutan dari perlombaan ini adalah Musabaqah pengamalan al-Qur’an.” Ungkapnya.

Meski demikian, Syarif Mochtar SAA selaku dewan hakim perlombaan mengaku kesulitan dalam menentukan juara pada ajang MTQ ke-23 tingkat Kecamatan ini, karena diakuinya untuk tahun ini para peserta semakin hebat, bersaing ketat dan para pemenang hanya memiliki selisih nilai tipis dari pesaingnya. mengingat sistem penilaian yang ditentukan meliputi 30% untuk bidang tajwid, 30% untuk bidang fashah/adab dan 40% untuk penilaian lagu dan suara.

“Kami dewan hakim awalnya merasa kesulitan untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemenang lomba, semuanya bagus-bagus”. Ungkap Mochtar yang telah mengawali karir dewan hakim sejak 1987 ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar