Kamis, 21 Oktober 2010
Fahrul Lutfi Tambah Daftar Nama-nama Penemu Penting Dunia
Fikri Akbar, Pontianak
Lima tahun atau mungkin sepuluh tahun yang lalu, sosok seorang Fahrul Lutfi kelahiran Singkawang, 28 Mei 1970 ini bukanlah apa-apa, perannya tidak lebih sekedar seorang asisten Apoteker biasa. Namun siapa yang menyangka kini Lutfi merupakan salah satu sosok penemu asal Kalbar yang gemilang, seorang pionir yang patut diperhitungkan kelasnya dalam dunia kedokteran Nasional dengan formula baru hasil temuannya, FORMAVDE diakhir tahun 2009 lalu.
Bersamaan dengan karirnya di awal-awal dia merintis, Lutfi bekerja sebagai karyawan disalah satu perusahaan farmasi terkemuka, PT Pfizer Ind, tak lama setelah ia lulus dari SAA/SMF Tunas bangsa pada tahun 1990.
Tentu tak hanya sampai disitu, sebagai seorang pegiat yang memiliki rasa ingin tahu teramat besar Lutfi sempat melamar sekaligus bekerja disejumlah perusahaan farmasi terkemuka lainnya, seperti PT Hexpham jaya, PT Takeda ind, PT SMITHKLINE BEACHEM, PT Otsuka Indonesia dan Terakhir Lutfi bekerja sebagai penanggung jawab Pedagang Besar Farmasi (PBF).
Sejak tahun 2004, Lutfi mulai menerapkan keahlian dan pengalamannya melalui kajian ilmu patofisiologi atau yang secara teknis dijelaskan sebagai ilmu yang mempelajari gangguan fungsi pada organisme, yang sakit meliputi asal penyakit, permulaan perjalanan dan akibat. Patofisiologi mendefinisikan penyakit sebagai suatu kondisi abnormal yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat. Ditandai (sebab, tanda dan gejala, perubahan secara spesifik oleh gambaran yang jelas morfologi dan fungsi yang menggambarkan konsep-konsep dari banyak ilmu dasar dan klinis, termasuk anatomi, fisiologi, biokimia, biologi sel dan molekuler, genetika, farmakologi dan patologi yang bersifat integratif.
Ketekunannya dalam menganalisis itulah, yang kemudian membawa Lutfi pada percobaan-percobaan berani dengan meracik bahan-bahan varian obat baku, hal itu pula yang mendasari Lutfi tidak lagi sering menggunakan produk obat-obatan baku yang dijual dipasar, malah lebih memilih sering untuk menggunakan obat-obatan buatannya sendiri (self medication).
Hingga pada pertengahan awal tahun 2006 seorang keponakan perempuan Lutfi terserang demam panas tinggi yang kemudian diklaim oleh dokter setempat sebagai Demam Berdarah Dengue (DBD). Lutfi yang kala itu bekerja sebagai seorang asisten Apoteker merasa gelisah dan iba serta tak mampu berbuat banyak kepada keponakan kecilnya itu.
Di tahun yang sama, serangan DBD terdata sebanyak 679 kasus, dengan terdapat sedikitnya delapan orang pasien yang meninggal dunia. Meskipun bukan sebagai ilmuwan tulen, berbekal pengalaman kurang lebih 13 tahun di Farmasi, Lutfi sangat berhati-hati dan seletif dalam memilih obat racikannya.
Hanya dalam hintungan jam dari obat yang diberikannya itu, sang keponakan sudah sembuh sejalan dengan demam panasnya yang juga berangsur turun. Beberapa jam kemudian, kembali di cek ke pihak dokter rumah sakit, keponakan Lutfi dicap positif sembuh total. Keponakan Lutfi kemudian tercatat sebagai salah satu orang yang pertama menggunakan Formula Anti Virus DBD (FORMAFDE) buah kreativitas si penemu.
Pada akhir 2009 lalu, DBD kian merambah hingga mencapai angka gila-gilaan dengan mengantongi 2794 kasus, sejalan dengan daftar antri kematian yang fantastis, mencapai 59 jiwa. Pemerintah kala itu, mengklaim bahwa DBD telah masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB). Fakta itu pula yang kemudian mendorong Lutfi untuk berfikir keras menyelamatkan “keponakan-keponakannya” yang lain.
Dan Lutfi memberanikan diri untuk mendeklarasikan temuannya itu pada tahun yang sama kepada publik. Dan tanpa terlalu berlebihan, tidak sedikit orang dapat meramalkan pada tahun-tahun mendatang atau sepuluh sampai dua puluh bahkan lima puluh tahun berikutnya, nama Lutfi mungkin saja akan disejajarkan dengan nama penemu handal Alexander Fleming, seorang penemu obat Penicillin asal Skotlandia, yang menghabiskan masa selama sepuluh tahun penelitiannya, namun hingga sampai sekarang Penicillin menjadi obat antibiotic pertama di dunia, dan kemudian dikembangkan oleh generasi kedua, ketiga dan seterusnya.
Biodata Singkat:
Nama : Fahrul lutfi
Tempat/tgl lahir : Singkawang 28 May 1970
Alamat : Jl Tanjungg Raya II, Komp. Serasan Permai Blok H 6
Status : Menikah dengan 3 putra,
1) Imam tadjudin alifurqon kelas 12 SMUN 1
2) Sahid hafazul karim kelas 6 MI
3) Shaumi kamil tsalasa usia 7 hari
Pendidikan
1. SDN Senen jakarta selesai tahun 1983
2. SMPN 4 jakarta selesai tahun 1986
3. SAA/SMF Tunas bangsa selesai tahun 1990
Pekerjaan
1. PT Pfizer ind
2. PT Hexpham jaya
3. PT Takeda ind
4. PT SMITHKLINE BEACHEM
5. PT Otsuka Indonesia
6.Terakhir Penanggung jawab PBF.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kamis, 21 Oktober 2010
Fahrul Lutfi Tambah Daftar Nama-nama Penemu Penting Dunia
Fikri Akbar, Pontianak
Lima tahun atau mungkin sepuluh tahun yang lalu, sosok seorang Fahrul Lutfi kelahiran Singkawang, 28 Mei 1970 ini bukanlah apa-apa, perannya tidak lebih sekedar seorang asisten Apoteker biasa. Namun siapa yang menyangka kini Lutfi merupakan salah satu sosok penemu asal Kalbar yang gemilang, seorang pionir yang patut diperhitungkan kelasnya dalam dunia kedokteran Nasional dengan formula baru hasil temuannya, FORMAVDE diakhir tahun 2009 lalu.
Bersamaan dengan karirnya di awal-awal dia merintis, Lutfi bekerja sebagai karyawan disalah satu perusahaan farmasi terkemuka, PT Pfizer Ind, tak lama setelah ia lulus dari SAA/SMF Tunas bangsa pada tahun 1990.
Tentu tak hanya sampai disitu, sebagai seorang pegiat yang memiliki rasa ingin tahu teramat besar Lutfi sempat melamar sekaligus bekerja disejumlah perusahaan farmasi terkemuka lainnya, seperti PT Hexpham jaya, PT Takeda ind, PT SMITHKLINE BEACHEM, PT Otsuka Indonesia dan Terakhir Lutfi bekerja sebagai penanggung jawab Pedagang Besar Farmasi (PBF).
Sejak tahun 2004, Lutfi mulai menerapkan keahlian dan pengalamannya melalui kajian ilmu patofisiologi atau yang secara teknis dijelaskan sebagai ilmu yang mempelajari gangguan fungsi pada organisme, yang sakit meliputi asal penyakit, permulaan perjalanan dan akibat. Patofisiologi mendefinisikan penyakit sebagai suatu kondisi abnormal yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat. Ditandai (sebab, tanda dan gejala, perubahan secara spesifik oleh gambaran yang jelas morfologi dan fungsi yang menggambarkan konsep-konsep dari banyak ilmu dasar dan klinis, termasuk anatomi, fisiologi, biokimia, biologi sel dan molekuler, genetika, farmakologi dan patologi yang bersifat integratif.
Ketekunannya dalam menganalisis itulah, yang kemudian membawa Lutfi pada percobaan-percobaan berani dengan meracik bahan-bahan varian obat baku, hal itu pula yang mendasari Lutfi tidak lagi sering menggunakan produk obat-obatan baku yang dijual dipasar, malah lebih memilih sering untuk menggunakan obat-obatan buatannya sendiri (self medication).
Hingga pada pertengahan awal tahun 2006 seorang keponakan perempuan Lutfi terserang demam panas tinggi yang kemudian diklaim oleh dokter setempat sebagai Demam Berdarah Dengue (DBD). Lutfi yang kala itu bekerja sebagai seorang asisten Apoteker merasa gelisah dan iba serta tak mampu berbuat banyak kepada keponakan kecilnya itu.
Di tahun yang sama, serangan DBD terdata sebanyak 679 kasus, dengan terdapat sedikitnya delapan orang pasien yang meninggal dunia. Meskipun bukan sebagai ilmuwan tulen, berbekal pengalaman kurang lebih 13 tahun di Farmasi, Lutfi sangat berhati-hati dan seletif dalam memilih obat racikannya.
Hanya dalam hintungan jam dari obat yang diberikannya itu, sang keponakan sudah sembuh sejalan dengan demam panasnya yang juga berangsur turun. Beberapa jam kemudian, kembali di cek ke pihak dokter rumah sakit, keponakan Lutfi dicap positif sembuh total. Keponakan Lutfi kemudian tercatat sebagai salah satu orang yang pertama menggunakan Formula Anti Virus DBD (FORMAFDE) buah kreativitas si penemu.
Pada akhir 2009 lalu, DBD kian merambah hingga mencapai angka gila-gilaan dengan mengantongi 2794 kasus, sejalan dengan daftar antri kematian yang fantastis, mencapai 59 jiwa. Pemerintah kala itu, mengklaim bahwa DBD telah masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB). Fakta itu pula yang kemudian mendorong Lutfi untuk berfikir keras menyelamatkan “keponakan-keponakannya” yang lain.
Dan Lutfi memberanikan diri untuk mendeklarasikan temuannya itu pada tahun yang sama kepada publik. Dan tanpa terlalu berlebihan, tidak sedikit orang dapat meramalkan pada tahun-tahun mendatang atau sepuluh sampai dua puluh bahkan lima puluh tahun berikutnya, nama Lutfi mungkin saja akan disejajarkan dengan nama penemu handal Alexander Fleming, seorang penemu obat Penicillin asal Skotlandia, yang menghabiskan masa selama sepuluh tahun penelitiannya, namun hingga sampai sekarang Penicillin menjadi obat antibiotic pertama di dunia, dan kemudian dikembangkan oleh generasi kedua, ketiga dan seterusnya.
Biodata Singkat:
Nama : Fahrul lutfi
Tempat/tgl lahir : Singkawang 28 May 1970
Alamat : Jl Tanjungg Raya II, Komp. Serasan Permai Blok H 6
Status : Menikah dengan 3 putra,
1) Imam tadjudin alifurqon kelas 12 SMUN 1
2) Sahid hafazul karim kelas 6 MI
3) Shaumi kamil tsalasa usia 7 hari
Pendidikan
1. SDN Senen jakarta selesai tahun 1983
2. SMPN 4 jakarta selesai tahun 1986
3. SAA/SMF Tunas bangsa selesai tahun 1990
Pekerjaan
1. PT Pfizer ind
2. PT Hexpham jaya
3. PT Takeda ind
4. PT SMITHKLINE BEACHEM
5. PT Otsuka Indonesia
6.Terakhir Penanggung jawab PBF.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
no kontak brp pk lutfi..tlg huhungi sy 081359733733..sy mau beli
BalasHapusNo hpx brp pak lutfi,minta tlg hubungi sy 082138138677,sy mw beli obatx.thks
BalasHapus