Sabtu, 10 April 2010

Kunjungan Wapres Budiono ke SMK 03 Kalbar urutan nomor 4 dari bawah

By: Fikri Akbar

Wakil Presiden Budiono menyatakan bahwa pendidikan Daerah di Kalimantan Barat merupakan salah satu daerah pendidikan tertinggal dengan menempati ranking urut ke 4 dari bawah dari 33 Provinsi di Indonesia. Hal ini dikatakannya saat didampingi Mentri Pendidikan serta beberapa mentri Indonesia Bersatu II lainnya, saat melakukan kunjungan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 03 Kalimantan Barat, Jl. Letjend Suwondo Parman Kota Pontianak, Sabtu (27/03).

“Saya terus terang prihatin dengan mendengar dan melihat indikator-indikator dikalbar masih jauh tertinggal. Namun ini bukan serta merta komunitas pendidikan Kalbar harus patah hati, tapi justru memacu untuk mengejar ketertinggalan ini, untuk itu dibutuhkan tekad yang kuat serta niat yang tulus.” Terang Budiono.

Budiono mengakui memang masih banyak daerah-daerah tertinggal khususnya Provinsi Kalbar pada bidang pendidikan yang ditandai dengan macam-macam kekurangan pada setiap sektornya, seperti sarana dan prasarana bangunan serta jumlah guru yang belum merata. Untuk itu Pemerintah akan bekerja keras mengupayakan percepatan pertumbuhan dunia pendidikan di Daerah.

“Harus ada arah yang jelas dan langkah yang tegas ke arah perbaikan tersebut.
Kepedulian dari pemerintah pusat jangan diragukan lagi, karena tugas Negara harus melaksanakan tanggungjawabnya untuk menyiapkan generasi muda.” Papar Budiono

Untuk itu, menurutnya tidak ada diskriminasi didalam dunia pendidikan, karena cita-cita kita bersama agar setiap orang berhak mendapatkan akses dan kualitas pendidikan yang sama. Dilanjutkannya bahwa Pemerintah Daerah juga harus berperan aktif untuk mendukung percepatan tersebut. Karena menurutnya tugas Pemda menyiapkan masyarakatnya sebagai generasi muda yang maju dengan membentuk manusia yang handal serta sehat jasmani dan rohani

“Bukan hanya ototnya kuat tapi otaknya juga harus berisi,” Tambahnya.

Disamping itu dirinya juga menyinggung tentang kelulusan rata-rata yang ditetapkan oleh pemerintah, Budiono mengatakan bahwa Negara memang harus memiliki standar yang harus dipenuhi oleh semua siswa Indonesia untuk mendukung percepatan di dunia Pendidikan.

“Saya tidak ingin ada daerah di Indonesia ini terus-menerus tertinggal lagi di bidang pendidikan, cita-cita bangsa Indonesia adalah menyamakan pendidikan di tanah air. Kalaupun masih ada, itu tugas kita semua.” Pungkasnya Budiono.

Disamping itu Budiono kepada seluruh elemen masyarakat untuk bekerjasama membangun pendidikan di daerahnya masing-masing agar anak-anak bangasa generasi muda kedepan dapat menjadi pandu bagi tanah air tercinta Indonesia.

Sebelumnya acara seremoni yang dihariri oleh 200 siswa dari SMA/SMU/SMK/MA sekota Pontianak dan Kabupaten Kuburaya tersebut, diselingi dengan pemberian bantuan beasiswa dibawah kementrian BUMN, diantaranya oleh PT Pertaminan untuk 1750 siswa sebesar RP. 1.162.500 kepada kepala Dinas Prov Kalbar. Kemudian penyerahan 2 mesin Genset oleh PT Pelindo 2 kepada SMK 03 senilai Rp. 250 Juta dan 15 Unit Komputer untuk wilayah Pelindo 2 senilai Rp. 90 Juta kepada Walikota Pontianak, serta dan pemberian beasiswa kepada pelajar kurang mampu dari Kementrian Agama MI, MTS, MA sebesar Rp. 10.898.640 yang diperuntukkan kepada Provinsi Kalimantan Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 10 April 2010

Kunjungan Wapres Budiono ke SMK 03 Kalbar urutan nomor 4 dari bawah

By: Fikri Akbar

Wakil Presiden Budiono menyatakan bahwa pendidikan Daerah di Kalimantan Barat merupakan salah satu daerah pendidikan tertinggal dengan menempati ranking urut ke 4 dari bawah dari 33 Provinsi di Indonesia. Hal ini dikatakannya saat didampingi Mentri Pendidikan serta beberapa mentri Indonesia Bersatu II lainnya, saat melakukan kunjungan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 03 Kalimantan Barat, Jl. Letjend Suwondo Parman Kota Pontianak, Sabtu (27/03).

“Saya terus terang prihatin dengan mendengar dan melihat indikator-indikator dikalbar masih jauh tertinggal. Namun ini bukan serta merta komunitas pendidikan Kalbar harus patah hati, tapi justru memacu untuk mengejar ketertinggalan ini, untuk itu dibutuhkan tekad yang kuat serta niat yang tulus.” Terang Budiono.

Budiono mengakui memang masih banyak daerah-daerah tertinggal khususnya Provinsi Kalbar pada bidang pendidikan yang ditandai dengan macam-macam kekurangan pada setiap sektornya, seperti sarana dan prasarana bangunan serta jumlah guru yang belum merata. Untuk itu Pemerintah akan bekerja keras mengupayakan percepatan pertumbuhan dunia pendidikan di Daerah.

“Harus ada arah yang jelas dan langkah yang tegas ke arah perbaikan tersebut.
Kepedulian dari pemerintah pusat jangan diragukan lagi, karena tugas Negara harus melaksanakan tanggungjawabnya untuk menyiapkan generasi muda.” Papar Budiono

Untuk itu, menurutnya tidak ada diskriminasi didalam dunia pendidikan, karena cita-cita kita bersama agar setiap orang berhak mendapatkan akses dan kualitas pendidikan yang sama. Dilanjutkannya bahwa Pemerintah Daerah juga harus berperan aktif untuk mendukung percepatan tersebut. Karena menurutnya tugas Pemda menyiapkan masyarakatnya sebagai generasi muda yang maju dengan membentuk manusia yang handal serta sehat jasmani dan rohani

“Bukan hanya ototnya kuat tapi otaknya juga harus berisi,” Tambahnya.

Disamping itu dirinya juga menyinggung tentang kelulusan rata-rata yang ditetapkan oleh pemerintah, Budiono mengatakan bahwa Negara memang harus memiliki standar yang harus dipenuhi oleh semua siswa Indonesia untuk mendukung percepatan di dunia Pendidikan.

“Saya tidak ingin ada daerah di Indonesia ini terus-menerus tertinggal lagi di bidang pendidikan, cita-cita bangsa Indonesia adalah menyamakan pendidikan di tanah air. Kalaupun masih ada, itu tugas kita semua.” Pungkasnya Budiono.

Disamping itu Budiono kepada seluruh elemen masyarakat untuk bekerjasama membangun pendidikan di daerahnya masing-masing agar anak-anak bangasa generasi muda kedepan dapat menjadi pandu bagi tanah air tercinta Indonesia.

Sebelumnya acara seremoni yang dihariri oleh 200 siswa dari SMA/SMU/SMK/MA sekota Pontianak dan Kabupaten Kuburaya tersebut, diselingi dengan pemberian bantuan beasiswa dibawah kementrian BUMN, diantaranya oleh PT Pertaminan untuk 1750 siswa sebesar RP. 1.162.500 kepada kepala Dinas Prov Kalbar. Kemudian penyerahan 2 mesin Genset oleh PT Pelindo 2 kepada SMK 03 senilai Rp. 250 Juta dan 15 Unit Komputer untuk wilayah Pelindo 2 senilai Rp. 90 Juta kepada Walikota Pontianak, serta dan pemberian beasiswa kepada pelajar kurang mampu dari Kementrian Agama MI, MTS, MA sebesar Rp. 10.898.640 yang diperuntukkan kepada Provinsi Kalimantan Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar