Jumat, 26 Februari 2010

Diknas: UN Bukan Hantu


Oleh: Fikri akbar

Hal inilah yang diungkapkan oleh kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat Alexius Akim menyoroti persoalan gagal Ujian Nasional yang kerap melanda siswa/siswi di Kalimantan Barat. Beliau menyatakan Ujian Nasional seharusnya dihadapi dengan baik dan persiapan yang matang, bukan malah menjadi momok yang menakutkan.

Akim menyatakan kendala yang sering muncul ketika moment-moment menjelang Ujian Nasional adalah kesiapan dari para siswa yang kurang memadai. Hal ini tentu dapat membahayakan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan yang akan diujikan. “Jauh-jauh hari kami sudah sering bilang kepada siswa/i agar siap dan terus meningkatkan pengetahunnya dengan jam belajar yang maksimal”, kata Akim.

Lebih lanjut beliau mengatakan, untuk menghadapi Ujian Nasional hendaknya siswa dapat mempersiapkan materi dan mental. Dan menghimbau kepada orang-tua murid supaya jam belajar siswa hendaklah diperhatikan. Siswa sebaiknya jangan dibebani dengan pekerjaan tambahan di rumah (dulu). Dengan memberikan keluwesan tersebut diharapkan pesert ujian dapat fokus dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Yang kedua, adalah kesiapan mental yang tak kalah jauh pentingnya. Seorang siswa harus PD (percaya diri) dalam menghadapi momen UN, kesiapan mental menjadi penting agar siswa tidak menganggap UN menjadi sesuatu yang menakutkan, hal ini yang kerap membuat siswa stres sebelum menghadapi ujian dan menjadi depresi jika gagal

Disamping itu Akim juga berpesan kepada semua murid yang akan mengikuti Ujian Nasional nanti agar tidak mudah percaya dengan bocoran-bocoran kunci jawaban soal yang dikirim via sort message service (SMS). Karena hal tersebut berupa penipuan dan menyesatkan, serta mengajarkan siswa untuk malas belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 26 Februari 2010

Diknas: UN Bukan Hantu


Oleh: Fikri akbar

Hal inilah yang diungkapkan oleh kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat Alexius Akim menyoroti persoalan gagal Ujian Nasional yang kerap melanda siswa/siswi di Kalimantan Barat. Beliau menyatakan Ujian Nasional seharusnya dihadapi dengan baik dan persiapan yang matang, bukan malah menjadi momok yang menakutkan.

Akim menyatakan kendala yang sering muncul ketika moment-moment menjelang Ujian Nasional adalah kesiapan dari para siswa yang kurang memadai. Hal ini tentu dapat membahayakan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan yang akan diujikan. “Jauh-jauh hari kami sudah sering bilang kepada siswa/i agar siap dan terus meningkatkan pengetahunnya dengan jam belajar yang maksimal”, kata Akim.

Lebih lanjut beliau mengatakan, untuk menghadapi Ujian Nasional hendaknya siswa dapat mempersiapkan materi dan mental. Dan menghimbau kepada orang-tua murid supaya jam belajar siswa hendaklah diperhatikan. Siswa sebaiknya jangan dibebani dengan pekerjaan tambahan di rumah (dulu). Dengan memberikan keluwesan tersebut diharapkan pesert ujian dapat fokus dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Yang kedua, adalah kesiapan mental yang tak kalah jauh pentingnya. Seorang siswa harus PD (percaya diri) dalam menghadapi momen UN, kesiapan mental menjadi penting agar siswa tidak menganggap UN menjadi sesuatu yang menakutkan, hal ini yang kerap membuat siswa stres sebelum menghadapi ujian dan menjadi depresi jika gagal

Disamping itu Akim juga berpesan kepada semua murid yang akan mengikuti Ujian Nasional nanti agar tidak mudah percaya dengan bocoran-bocoran kunci jawaban soal yang dikirim via sort message service (SMS). Karena hal tersebut berupa penipuan dan menyesatkan, serta mengajarkan siswa untuk malas belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar