Kamis, 25 Februari 2010

Dompet Umat: Bea-50 -Siswa Sampai Tamat


Oleh: Fikri Akbar

Dompet Ummat (DU) Kalbar kembali melakukan penjaringan biaya pendidikan siswa melalui program Bea Studi Mandiri (BSM) yang rutin dilaksanakan tiap tahun sejak 2007 lalu. Program BSM ini adalah program khusus untuk pelajar kelas 2 tingkat atas (SMA/Aliyah/SMK) yang berada di Kotamadya Pontianak.

“BSM diberikan kepada siswa yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan intlektual namun dari segi finansial mereka tidak mampu (dhuafa)”. Ungkap Yusuf selaku Sekretaris Corporate lembaga DU.

Dana yang diperoleh untuk program kegiatan tahunana ini terkumpul dari hasil kerjasama Orang Tua Asuh (OTA)/ Donatur dan Lembaga Amil Zakat Dompet Ummat Kalbar. Bantuan diberikan berupa uang tunai sebesar Rp. 100.000 permasing-masing siswa dengan potongang Rp. 25.000 untuk biaya pembinaan. BSM akan terus siswa dapatkan sampai mereka tamat.

“Disamping memberikan bantuan berupa beasiswa, DU juga akan melakukan pembinaan ke sekolah-sekolah berupa seminar maupun diklat” ungkap Yusuf ketika Borneo Tribune mengkonfirmasikan tentang potongan 25% itu. Ketentuan bantuan tidak mutlak, setiap siswa berhak mendapatkan biaya tambahan tergantung kebutuhan, mengingat biaya SPP tiap sekolah bervariatif.

Untuk mendapatkan fasilitas ini, setiap siswa diharuskan mengikuti tes tertulis dan wawancara (19-20 Feb) disamping melengkapi persyaratan dan tahap yang telah ditentukan oleh panitia DU, diantranya siswa harus melengkapi adminitrasi yang meliputi, menyerahkan fotokopy rekening listrik 3 bulan terakhir, memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu dari RT dan Surat Keterangan Tidak Mampu dari pengurus masjid setempat.

Setelah lolos pada tahap administrasi dan seleksi pertama dan kedua, DU bersama tim relawan akan melakukan survei kelayakan (penerima BSM) dengan cara datang ke rumah masing-masing siswa. Hal ini penting, disamping agar DU dapat memiliki data yang akurat serta BSM yang diberikan tepat sasaran.

Yanti Huzaimah selaku kooordinator lapangan (korlap) survei menyatakan indikator-indikator penilaian yang ditetapkan DU dari survei yang dilakukan meliputi bangung fisik (rumah) bagi calon penerima BSM, pekerjaan dan pendapatan orang tua murid serta minat siswa untuk sekolah yang dinilai dari hasil raport.

Program BSM sangat menarik antusiasme siswa, hal terlihat pada tahapan pertama (saja) siswa yang mendaftar mencapai 76 orang dari berbagai sekolah. Namun setelah melalui beberapa tahapan seleksi terjaringlah 50 siswa yang dianggap berhak menerima BSM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 25 Februari 2010

Dompet Umat: Bea-50 -Siswa Sampai Tamat


Oleh: Fikri Akbar

Dompet Ummat (DU) Kalbar kembali melakukan penjaringan biaya pendidikan siswa melalui program Bea Studi Mandiri (BSM) yang rutin dilaksanakan tiap tahun sejak 2007 lalu. Program BSM ini adalah program khusus untuk pelajar kelas 2 tingkat atas (SMA/Aliyah/SMK) yang berada di Kotamadya Pontianak.

“BSM diberikan kepada siswa yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan intlektual namun dari segi finansial mereka tidak mampu (dhuafa)”. Ungkap Yusuf selaku Sekretaris Corporate lembaga DU.

Dana yang diperoleh untuk program kegiatan tahunana ini terkumpul dari hasil kerjasama Orang Tua Asuh (OTA)/ Donatur dan Lembaga Amil Zakat Dompet Ummat Kalbar. Bantuan diberikan berupa uang tunai sebesar Rp. 100.000 permasing-masing siswa dengan potongang Rp. 25.000 untuk biaya pembinaan. BSM akan terus siswa dapatkan sampai mereka tamat.

“Disamping memberikan bantuan berupa beasiswa, DU juga akan melakukan pembinaan ke sekolah-sekolah berupa seminar maupun diklat” ungkap Yusuf ketika Borneo Tribune mengkonfirmasikan tentang potongan 25% itu. Ketentuan bantuan tidak mutlak, setiap siswa berhak mendapatkan biaya tambahan tergantung kebutuhan, mengingat biaya SPP tiap sekolah bervariatif.

Untuk mendapatkan fasilitas ini, setiap siswa diharuskan mengikuti tes tertulis dan wawancara (19-20 Feb) disamping melengkapi persyaratan dan tahap yang telah ditentukan oleh panitia DU, diantranya siswa harus melengkapi adminitrasi yang meliputi, menyerahkan fotokopy rekening listrik 3 bulan terakhir, memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu dari RT dan Surat Keterangan Tidak Mampu dari pengurus masjid setempat.

Setelah lolos pada tahap administrasi dan seleksi pertama dan kedua, DU bersama tim relawan akan melakukan survei kelayakan (penerima BSM) dengan cara datang ke rumah masing-masing siswa. Hal ini penting, disamping agar DU dapat memiliki data yang akurat serta BSM yang diberikan tepat sasaran.

Yanti Huzaimah selaku kooordinator lapangan (korlap) survei menyatakan indikator-indikator penilaian yang ditetapkan DU dari survei yang dilakukan meliputi bangung fisik (rumah) bagi calon penerima BSM, pekerjaan dan pendapatan orang tua murid serta minat siswa untuk sekolah yang dinilai dari hasil raport.

Program BSM sangat menarik antusiasme siswa, hal terlihat pada tahapan pertama (saja) siswa yang mendaftar mencapai 76 orang dari berbagai sekolah. Namun setelah melalui beberapa tahapan seleksi terjaringlah 50 siswa yang dianggap berhak menerima BSM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar