Jumat, 26 Februari 2010

SMAN 03 Siapkan Mental Hadapi UN


Oleh: Fikri Akbar

Dalam rangka melaksanakan Ujian Nasional yang tertuang pada Peraturan Mentri (Permen) nomor 75 tahun 2009 pasal 5 ayat 1 dan 2 terkait tentang pelaksanaan UN pada minggu ketiga Maret 2010, Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (SMAN) 03 kelas 12 di Jalan Letjen Soeprapto Pontianak mengaku siap materi dan mental untuk menghadapi UN yang jatuh pada tanggal 22 Maret mendatang.

Menurut Herni Yamashita selaku kepala sekolah SMAN 03, dalam membangun kesiapan mental siswa pihaknya terlebih akan memberikan kesiapan materi didik terlebih dahulu, karena menurutnya dengan mempersiapkan materi-materi pembelajaran UN, secara otomatis akan berimplikasi kepada siswa dalam membangun rasa kepercayaan diri mereka. Untuk itu pula siswa-siswi yang akan mengikuti UN mendatang, pihak sekolah telah memberikan fasilitas seminar dan pelatihan khusus tentang bagaimana cara menghitung cepat.

Menurut data yang diperoleh Borneo Tribun melalui Badan Agreditasi Provinsi Sekolah Madrasah (BAPSM) Dinas Pendidikan Provinsi, SMAN 03 yang memiliki jumlah siswa 199 dengan 20 kelas ini teragreditasi A dan memiliki tingkat kelulusan 100% di tahun 2008 dan 2009. “Hal ini tidak terlepas dari pihak sekolah besama guru bidang studi yang sangat proaktif dalam mensukseskan Ujian Nasional mendatang”, ungkap Herni.

Hal ini pula yang diungkapkan Wigati Puji Astuti selaku Wakil Kepala sekolah yang membidangi bagian kurikulum. “Jauh-jauh hari kami telah sosialisasi kepada siswa kelas 12 mengenai UN ini sejak awal pertama masuk semester”

Ditambahkan pula untuk menopang kesiapan materi siswa pihaknya menambah frekwensi belajar siswa dengan program Bimbingan Belajar rutin (bimbel) sejak bulan September 2009 lalu dan terus hingga awal minggu pertama bulan Maret mendatang dengan 4 kali (Bimbel) dalam seminggu (Senin-Kamis). Karena berdasarkan tingkat kelulusan 2010 yang telah ditetapkan, siswa tidak boleh memiliki nilai dibawah 4, dan mesti memiliki nilai rata-rata 5,5 dan untuk pelajaran lain dengan nilai rata-rata 4,5. “Kami juga sosialisasikan ini kepada orangtua murid” lanjut Wigati.

dan Try Out (TO) kontinyu yang pertama diadakan pada tanggal 11-13 Januari, TO ke-2 diadakan pada tanggal 1-3 Februari dan untuk TO-3 dilakukan pada 22-24 Februari. “Kami mendapatkan peningkatan yang signifikan dengan diadakannya dari Try Out 1 dan 2, lebih dari 60% siswa dapat menyelesaikan soal-soal dengan baik dan cepat”. Pihak guru juga memberikan program remedial atau perbaikan bagi anak yang belum mencapai ketuntasan TO dari jam 07.00-08.00 WIB setiap hari Sabtu.

Muhammad Arifin, siswa kelas 12 IPS 2 (17) mengaku telah mempersiapkan diri dengan program Bimbingan Belajar (bimbel) diluar jam sekolah sebagai upaya lebih menguatkan materi dan mentalnya untuk UN 2010. Kursus dilaksanakan mulai jam 19.00-20.30 WIB. Dengan waktu belajar yang maksimal, dirinya mengaku sangat optimis dengan soal-soal yang akan diujikan nanti.

Ketika Borneo menanyakan kesiapan mentalnya, Arifin mengakui pada jam-jam yang tersisa dirinya lebih banyak bersantai dengan teman-temannya. “Kalo mikirin UN terus ntar yang malah makin stress”. Ujar Arifin yang juga sebagai divisi pengkaderan Rohani Islam (Rohis) SMAN 03 ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 26 Februari 2010

SMAN 03 Siapkan Mental Hadapi UN


Oleh: Fikri Akbar

Dalam rangka melaksanakan Ujian Nasional yang tertuang pada Peraturan Mentri (Permen) nomor 75 tahun 2009 pasal 5 ayat 1 dan 2 terkait tentang pelaksanaan UN pada minggu ketiga Maret 2010, Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (SMAN) 03 kelas 12 di Jalan Letjen Soeprapto Pontianak mengaku siap materi dan mental untuk menghadapi UN yang jatuh pada tanggal 22 Maret mendatang.

Menurut Herni Yamashita selaku kepala sekolah SMAN 03, dalam membangun kesiapan mental siswa pihaknya terlebih akan memberikan kesiapan materi didik terlebih dahulu, karena menurutnya dengan mempersiapkan materi-materi pembelajaran UN, secara otomatis akan berimplikasi kepada siswa dalam membangun rasa kepercayaan diri mereka. Untuk itu pula siswa-siswi yang akan mengikuti UN mendatang, pihak sekolah telah memberikan fasilitas seminar dan pelatihan khusus tentang bagaimana cara menghitung cepat.

Menurut data yang diperoleh Borneo Tribun melalui Badan Agreditasi Provinsi Sekolah Madrasah (BAPSM) Dinas Pendidikan Provinsi, SMAN 03 yang memiliki jumlah siswa 199 dengan 20 kelas ini teragreditasi A dan memiliki tingkat kelulusan 100% di tahun 2008 dan 2009. “Hal ini tidak terlepas dari pihak sekolah besama guru bidang studi yang sangat proaktif dalam mensukseskan Ujian Nasional mendatang”, ungkap Herni.

Hal ini pula yang diungkapkan Wigati Puji Astuti selaku Wakil Kepala sekolah yang membidangi bagian kurikulum. “Jauh-jauh hari kami telah sosialisasi kepada siswa kelas 12 mengenai UN ini sejak awal pertama masuk semester”

Ditambahkan pula untuk menopang kesiapan materi siswa pihaknya menambah frekwensi belajar siswa dengan program Bimbingan Belajar rutin (bimbel) sejak bulan September 2009 lalu dan terus hingga awal minggu pertama bulan Maret mendatang dengan 4 kali (Bimbel) dalam seminggu (Senin-Kamis). Karena berdasarkan tingkat kelulusan 2010 yang telah ditetapkan, siswa tidak boleh memiliki nilai dibawah 4, dan mesti memiliki nilai rata-rata 5,5 dan untuk pelajaran lain dengan nilai rata-rata 4,5. “Kami juga sosialisasikan ini kepada orangtua murid” lanjut Wigati.

dan Try Out (TO) kontinyu yang pertama diadakan pada tanggal 11-13 Januari, TO ke-2 diadakan pada tanggal 1-3 Februari dan untuk TO-3 dilakukan pada 22-24 Februari. “Kami mendapatkan peningkatan yang signifikan dengan diadakannya dari Try Out 1 dan 2, lebih dari 60% siswa dapat menyelesaikan soal-soal dengan baik dan cepat”. Pihak guru juga memberikan program remedial atau perbaikan bagi anak yang belum mencapai ketuntasan TO dari jam 07.00-08.00 WIB setiap hari Sabtu.

Muhammad Arifin, siswa kelas 12 IPS 2 (17) mengaku telah mempersiapkan diri dengan program Bimbingan Belajar (bimbel) diluar jam sekolah sebagai upaya lebih menguatkan materi dan mentalnya untuk UN 2010. Kursus dilaksanakan mulai jam 19.00-20.30 WIB. Dengan waktu belajar yang maksimal, dirinya mengaku sangat optimis dengan soal-soal yang akan diujikan nanti.

Ketika Borneo menanyakan kesiapan mentalnya, Arifin mengakui pada jam-jam yang tersisa dirinya lebih banyak bersantai dengan teman-temannya. “Kalo mikirin UN terus ntar yang malah makin stress”. Ujar Arifin yang juga sebagai divisi pengkaderan Rohani Islam (Rohis) SMAN 03 ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar