Sabtu, 07 Agustus 2010

Azaz Akui Ada Temuan Di Dewan

Fikri Akbar, Pontianak

Ketua DPRD Kota Pontianak, Hartono Azaz, mengakui adanya temuan ketidak persesuaian administrasi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak pada Laporan Hasil Pemeriksaan BPK 2009.

“Ya ada temuan Di dewan, adminsitrasinyalah, tapi sarannya itu memperbaiki dan melengkapi,” kata Azaz saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jum’at (6/8).

Temuan-temuan tersebut, dikatakan Azaz berkaitan dengan konsumsi makan minum dewan dan perjalanan fiktif di tahun 2009.

“Perjalanan dinas tidak disebut fiktif, perjalanan itu misalnya administrasinya belum dilengkapi, misalnya absen, inikan perlui kita klarifikasi, kita perbaiki tidak langsung diekspos kemana-mana,” kata Azaz menjelaskan.

Untuk makan minum sendiri, jelasnya lagi terbebani akibat kelebihan membayar dan tidak sesuai dengan peraturan standar biaya yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Pontianak.

“Makan minum itu kelebihan bayar, karena itu ada peraturan standar biaya dari Pemkot, itu akan kita perbaiki kita lengkapi,

Menurut Hartono Azaz, kedua temuan tersebut nilainya sangat sedikit jika dirupiahkan, sehingga jauh dari kerugian adanya kerugian negara.

“Tidak banyak, ada sekitar dua ratus jutaan lebihlah,” tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 07 Agustus 2010

Azaz Akui Ada Temuan Di Dewan

Fikri Akbar, Pontianak

Ketua DPRD Kota Pontianak, Hartono Azaz, mengakui adanya temuan ketidak persesuaian administrasi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak pada Laporan Hasil Pemeriksaan BPK 2009.

“Ya ada temuan Di dewan, adminsitrasinyalah, tapi sarannya itu memperbaiki dan melengkapi,” kata Azaz saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jum’at (6/8).

Temuan-temuan tersebut, dikatakan Azaz berkaitan dengan konsumsi makan minum dewan dan perjalanan fiktif di tahun 2009.

“Perjalanan dinas tidak disebut fiktif, perjalanan itu misalnya administrasinya belum dilengkapi, misalnya absen, inikan perlui kita klarifikasi, kita perbaiki tidak langsung diekspos kemana-mana,” kata Azaz menjelaskan.

Untuk makan minum sendiri, jelasnya lagi terbebani akibat kelebihan membayar dan tidak sesuai dengan peraturan standar biaya yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Pontianak.

“Makan minum itu kelebihan bayar, karena itu ada peraturan standar biaya dari Pemkot, itu akan kita perbaiki kita lengkapi,

Menurut Hartono Azaz, kedua temuan tersebut nilainya sangat sedikit jika dirupiahkan, sehingga jauh dari kerugian adanya kerugian negara.

“Tidak banyak, ada sekitar dua ratus jutaan lebihlah,” tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar