Minggu, 15 Agustus 2010
Pemkot Target Pontianak Timur Sebagai Pusat Objek Wisata
Fikri Akbar, Pontianak
Walikota Pontianak, Sutarmidji bercita-cita pada tahun 2011, Kecamatan Pontianak Timur segera akan dijadikan sebagai pusat objek wisata Kota Pontianak. Terpilihnya Kecamatan Pontianak Timur sebagat pusat objek wisata pada 2011 nanti, menurut Sutarmidji, lebih disebabkan oleh beberapa pertimbangan penting, diantaranya kawasan tersebut masih memiliki aset tempat-tempat wisata budaya.
“Rencanannya kita akan jadikan Pontianak Timur ini sebagai pusat objek wisata,” kata Suitarmidji belum lama ini. “Sebagai pusat wisata, sebab disini ada kraton, ada masjid jami’, kemudian ada beberapa peninggalan yang bisa dijadikan objek wisata, disini juga banyak pengrajin-pengrajin tradisional, itu yang akan kita kembangkan,” katanya berargumen.
Selain berpotensi dengan tempat wisata yang bernuansa budaya tadi, terdapat beberapa tempat yang dinilai Sutarmidji sangat menjual dan menarik minat bagi turis lokal, nasional maupun mancanegara.
“Karena ada rumah di atas air, ciri khas tersendiri untuk Kota Pontianak. Ada juga gertak katanya terpanjang, menjadi keunikan tersendiri, Cuma terkadang masyarakat kurang memanfaatkannya. Beberapa kali dari kedutaan Amerika dan Inggris yang datang ke sini (Pontianak), dia melihat, jembatan belian dipinggir sungai kapuas itu, dia minta agar itu dipertahankan,” kata Midji.
Selain sebagai kekhasan ciri lain dari Khatulistiwa, jembatan yang dikatakan sebagai gertak terpanjang se-Asia Tenggara tersebut tetap akan dipertahankan sebagai salah satu wahana wisata hunian. Bahkan, Walikota berkata, Pemkot telah melakukan direnovasi-renovasi yang telah berjalan.
“Tahun depan insyalllah kita mulai dari masjid Jami’, kemudian jalan seteher– itu tiga meter nanti lebarnya, akan kita kerjakan dua tahap itu, anggarannya saya pikir itu lebih 5 milayar, kalau Kraton akan saya rencanakan untuk rehap atapnya dulu, tetap pakai atap kayu belian kalau untuk rehap yang lain kita harus ada tim-nyalah, selama belum ada timnya saya belum berani, tapi kalau atap sudah mendesak. Dan alhamdulillah kunjungan wisata di kota pontianak ini semakin tahun semakin banyak, kita akan tata,” Jelasnya.
Sebagai prioritas, Pemkot menganggarkan bagi Masjid Jami sebesar Rp. 50 sampai 75 juta pertahunnya, dan untuk Kraton sendiri, lanjut Midji, biaya-biaya untuk perawatan, Pemkot siapkan Rp. 200 juta tahun ini.
“Tidak tahu tahun ini, biasa pas ulang tahun kota bantuan itu diserahkan untuk perawatan, dan mesjid dan kraton itu tidak boleh diubah corak dan bentuknya. Tahun depan lebih kita utamakan atapnya dulu. Kraton saya siapkan kraton 200 juta,” katanya. untuk evaluasi serta kontrol penggunaan anggrannya? “Oh ada, lapoannya ada,” tambahnya.
Keamanan
Disamping itu pula, Sutarmidji menegaskan bahwa dirinya sangat menjamin bahwa keamanan kawasan Pontianak timur sendiri sebagai pusat kunjungan wisata tetap dijamin oleh Pemkot. “Ada Perda agar Beting dijadikan sebagai kawasan khusus. Saya rasa Pontianak Timur ini aman, Sebentar lagi akan dibangun pusat pertokoan di sini, di jalan M. sabran mau naik jembatan landak sebelah kanan, mudah2an paling lama awal tahun depan sudah mulai,” kata Midji.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Minggu, 15 Agustus 2010
Pemkot Target Pontianak Timur Sebagai Pusat Objek Wisata
Fikri Akbar, Pontianak
Walikota Pontianak, Sutarmidji bercita-cita pada tahun 2011, Kecamatan Pontianak Timur segera akan dijadikan sebagai pusat objek wisata Kota Pontianak. Terpilihnya Kecamatan Pontianak Timur sebagat pusat objek wisata pada 2011 nanti, menurut Sutarmidji, lebih disebabkan oleh beberapa pertimbangan penting, diantaranya kawasan tersebut masih memiliki aset tempat-tempat wisata budaya.
“Rencanannya kita akan jadikan Pontianak Timur ini sebagai pusat objek wisata,” kata Suitarmidji belum lama ini. “Sebagai pusat wisata, sebab disini ada kraton, ada masjid jami’, kemudian ada beberapa peninggalan yang bisa dijadikan objek wisata, disini juga banyak pengrajin-pengrajin tradisional, itu yang akan kita kembangkan,” katanya berargumen.
Selain berpotensi dengan tempat wisata yang bernuansa budaya tadi, terdapat beberapa tempat yang dinilai Sutarmidji sangat menjual dan menarik minat bagi turis lokal, nasional maupun mancanegara.
“Karena ada rumah di atas air, ciri khas tersendiri untuk Kota Pontianak. Ada juga gertak katanya terpanjang, menjadi keunikan tersendiri, Cuma terkadang masyarakat kurang memanfaatkannya. Beberapa kali dari kedutaan Amerika dan Inggris yang datang ke sini (Pontianak), dia melihat, jembatan belian dipinggir sungai kapuas itu, dia minta agar itu dipertahankan,” kata Midji.
Selain sebagai kekhasan ciri lain dari Khatulistiwa, jembatan yang dikatakan sebagai gertak terpanjang se-Asia Tenggara tersebut tetap akan dipertahankan sebagai salah satu wahana wisata hunian. Bahkan, Walikota berkata, Pemkot telah melakukan direnovasi-renovasi yang telah berjalan.
“Tahun depan insyalllah kita mulai dari masjid Jami’, kemudian jalan seteher– itu tiga meter nanti lebarnya, akan kita kerjakan dua tahap itu, anggarannya saya pikir itu lebih 5 milayar, kalau Kraton akan saya rencanakan untuk rehap atapnya dulu, tetap pakai atap kayu belian kalau untuk rehap yang lain kita harus ada tim-nyalah, selama belum ada timnya saya belum berani, tapi kalau atap sudah mendesak. Dan alhamdulillah kunjungan wisata di kota pontianak ini semakin tahun semakin banyak, kita akan tata,” Jelasnya.
Sebagai prioritas, Pemkot menganggarkan bagi Masjid Jami sebesar Rp. 50 sampai 75 juta pertahunnya, dan untuk Kraton sendiri, lanjut Midji, biaya-biaya untuk perawatan, Pemkot siapkan Rp. 200 juta tahun ini.
“Tidak tahu tahun ini, biasa pas ulang tahun kota bantuan itu diserahkan untuk perawatan, dan mesjid dan kraton itu tidak boleh diubah corak dan bentuknya. Tahun depan lebih kita utamakan atapnya dulu. Kraton saya siapkan kraton 200 juta,” katanya. untuk evaluasi serta kontrol penggunaan anggrannya? “Oh ada, lapoannya ada,” tambahnya.
Keamanan
Disamping itu pula, Sutarmidji menegaskan bahwa dirinya sangat menjamin bahwa keamanan kawasan Pontianak timur sendiri sebagai pusat kunjungan wisata tetap dijamin oleh Pemkot. “Ada Perda agar Beting dijadikan sebagai kawasan khusus. Saya rasa Pontianak Timur ini aman, Sebentar lagi akan dibangun pusat pertokoan di sini, di jalan M. sabran mau naik jembatan landak sebelah kanan, mudah2an paling lama awal tahun depan sudah mulai,” kata Midji.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar