Rabu, 18 Agustus 2010

Tidak Ada Pemerintah yang Benar-benar Berjalan Di Atas Relnya

Fikri Akbar, Pontianak

Walikota Pontianak, Sutarmidji disela-sela ceramahnya pada acara kunjungan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) 17 Agustus 2010 di aula kantornya, Rabu (18/8) kemarin mengatakan, jangan terlalu terprovokasi dengan pemberitaan-pemberitaan di media massa yang cenderung tidak balancing.

“Jangan terlalu terprovokasi dengan pemberitaan-pemberitaan di media massa yang cenderung tidak balance,” katanya kepada sejumlah tamu yang hadir.

Apalagi menurut dia, terkait pemberitaan-pemberitaan yang bersinggungan langsung dengan isu-isu pemerintahan. “Seperti misalnya presiden atau walikota, beginilah, itulah, jangan langsung diterima mentah-mentah, anak-anak (Paskibraka) harus dikritisi dulu pemberitaan itu, menganalisis dan kritis,” pesan Sutarmidji.

Menurutnya, tugas sebagai kepala pemerintahan tidak ringan seperti apa yang dibayangkan oleh masyarakat. Amanah yang diemban tersebut, katanya, memiliki tanggungjawab yang besar, sehingga Sutarmidji berkesimpulan, tidak ada sebuah kebijakan apapun dan dimanapun yang tidak menuai protes dan komplai.

“Tidak ada pemerintah (kebijakan,red) itu yang benar-benar berjalan di atas relnya (disetujui semua pihak,red),” sampai Sutarmidji.

Sutarmidji mencontohkan, tidak hanya pada kasus-kasus selama di 2010, tapi dengan pemberitaan pada beberapa waktu lalu dalam bulan Agustus saja, terkait misalnya pemberitaan mengenai LHP BPK Pemkot 2009 yang baru akan diumumkan, setelah adanya proses menunggu tindak lanjut saran BPK selama dua bulan, terhitung sejak diberikannya LHP tersebut oleh BPK.

“Ada yang memberitakannya asal saja, itulah jeleknya persaingan media,” katanya tanpa menyebutkan media mana.

Seharusnya, lanjut Walikota, sebagai media massa yang seyogyanya di baca umum, haruslah berimbang dalam penyajian isu dan isi. “Seharusnya media itu memberikan pelajaran bagi pembacanya,” katanya. “Ada gak wartawan yang suka nanyak yang ndak-ndak, kalau kite jawab betul, tadak pulak dimuatnye, suke-suke die jak,” kata Sutarmidji kental dengan logat Melayunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 18 Agustus 2010

Tidak Ada Pemerintah yang Benar-benar Berjalan Di Atas Relnya

Fikri Akbar, Pontianak

Walikota Pontianak, Sutarmidji disela-sela ceramahnya pada acara kunjungan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) 17 Agustus 2010 di aula kantornya, Rabu (18/8) kemarin mengatakan, jangan terlalu terprovokasi dengan pemberitaan-pemberitaan di media massa yang cenderung tidak balancing.

“Jangan terlalu terprovokasi dengan pemberitaan-pemberitaan di media massa yang cenderung tidak balance,” katanya kepada sejumlah tamu yang hadir.

Apalagi menurut dia, terkait pemberitaan-pemberitaan yang bersinggungan langsung dengan isu-isu pemerintahan. “Seperti misalnya presiden atau walikota, beginilah, itulah, jangan langsung diterima mentah-mentah, anak-anak (Paskibraka) harus dikritisi dulu pemberitaan itu, menganalisis dan kritis,” pesan Sutarmidji.

Menurutnya, tugas sebagai kepala pemerintahan tidak ringan seperti apa yang dibayangkan oleh masyarakat. Amanah yang diemban tersebut, katanya, memiliki tanggungjawab yang besar, sehingga Sutarmidji berkesimpulan, tidak ada sebuah kebijakan apapun dan dimanapun yang tidak menuai protes dan komplai.

“Tidak ada pemerintah (kebijakan,red) itu yang benar-benar berjalan di atas relnya (disetujui semua pihak,red),” sampai Sutarmidji.

Sutarmidji mencontohkan, tidak hanya pada kasus-kasus selama di 2010, tapi dengan pemberitaan pada beberapa waktu lalu dalam bulan Agustus saja, terkait misalnya pemberitaan mengenai LHP BPK Pemkot 2009 yang baru akan diumumkan, setelah adanya proses menunggu tindak lanjut saran BPK selama dua bulan, terhitung sejak diberikannya LHP tersebut oleh BPK.

“Ada yang memberitakannya asal saja, itulah jeleknya persaingan media,” katanya tanpa menyebutkan media mana.

Seharusnya, lanjut Walikota, sebagai media massa yang seyogyanya di baca umum, haruslah berimbang dalam penyajian isu dan isi. “Seharusnya media itu memberikan pelajaran bagi pembacanya,” katanya. “Ada gak wartawan yang suka nanyak yang ndak-ndak, kalau kite jawab betul, tadak pulak dimuatnye, suke-suke die jak,” kata Sutarmidji kental dengan logat Melayunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar