Selasa, 09 November 2010

Beli Martabak, Tas Disentak

Fikri Akbar, Pontianak

Sri Sundari (49) warga Jalan Tabrani Ahmad, Komplek Dwi Ratna Indah III, Selasa (2/11) dijambret oleh dua kawanan penjambret di jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo sekitar pukul 19.00 WIB dekat SMU 4.

Sri, yang awalnya sedang membeli martabak untuk keponakannya itu, tidak merasa curiga sedikitpun terhadap dua pelaku yang sudah nongkrong memperhatikannya sejak pertama kali dia singgah di gerobak martabak.

Namun setelah selesai membayar, Sri yang baru pulang bekerja di kantor Jl. Sutoyo itu, dipepet dua orang, dan langsung merampas dengan kasar tas yang ditarus di samping sebelah kanannya itu.

“Saya kira teman saya, mau nyapa, karena dia dekat-dekat, tak taunya, malah tas saya di rampas. Saya kaget, terkejut sampai tidak sempat melihat pelaku,” papar Sri. “Pelaku pakai motor apa, KB-nya berapa, saya tidak sempat, tapi yang jelas dia dua orang,” tambah Sri.

Walhasil, tas berisikan surat-surat berharga, seperti ATM, buku tabungan, Askes, berkas-berkas penting pekerjaan kantornya, kamera digital berhasil disambar. Disamping sejumlah uang yang belum bisa dikira nominalnya di dalam dompet.

“Syukur HP saya simpan di kocek, dan (posisi) laptop disamping kiri aman, cuman itulah, kamera digital, dan surat-surat yang penting, habis,” sesalnya. “Karena sudah malam ya, kemungkinan besok saya akan ke Bank dulu sebelum melapor ke polisi, minta ATM saya blokir,” ujar Sri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 09 November 2010

Beli Martabak, Tas Disentak

Fikri Akbar, Pontianak

Sri Sundari (49) warga Jalan Tabrani Ahmad, Komplek Dwi Ratna Indah III, Selasa (2/11) dijambret oleh dua kawanan penjambret di jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo sekitar pukul 19.00 WIB dekat SMU 4.

Sri, yang awalnya sedang membeli martabak untuk keponakannya itu, tidak merasa curiga sedikitpun terhadap dua pelaku yang sudah nongkrong memperhatikannya sejak pertama kali dia singgah di gerobak martabak.

Namun setelah selesai membayar, Sri yang baru pulang bekerja di kantor Jl. Sutoyo itu, dipepet dua orang, dan langsung merampas dengan kasar tas yang ditarus di samping sebelah kanannya itu.

“Saya kira teman saya, mau nyapa, karena dia dekat-dekat, tak taunya, malah tas saya di rampas. Saya kaget, terkejut sampai tidak sempat melihat pelaku,” papar Sri. “Pelaku pakai motor apa, KB-nya berapa, saya tidak sempat, tapi yang jelas dia dua orang,” tambah Sri.

Walhasil, tas berisikan surat-surat berharga, seperti ATM, buku tabungan, Askes, berkas-berkas penting pekerjaan kantornya, kamera digital berhasil disambar. Disamping sejumlah uang yang belum bisa dikira nominalnya di dalam dompet.

“Syukur HP saya simpan di kocek, dan (posisi) laptop disamping kiri aman, cuman itulah, kamera digital, dan surat-surat yang penting, habis,” sesalnya. “Karena sudah malam ya, kemungkinan besok saya akan ke Bank dulu sebelum melapor ke polisi, minta ATM saya blokir,” ujar Sri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar