Fikri Akbar
Borneo Tribune, Pontianak
Pembasan Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Pontianak dalam menindak lanjuti mosi tidak percaya oleh kelima Fraksi yang telah disampaikan sebelumnya kepada ketua DPRD Kota Pontianak, Hartono Azas, kini telah masuk fase akhir, yakni pengambilan keputusan akhir BK yang akan dilanjutkan pada rekomendasi BK.
“Keputusannya sudah diperoleh BK, tapi saat ini kita masih mau menggodok dulu rekomendasinya,” kata ketua BK DPRD Kota Pontianak, Satarudin kepada wartawan, sebelum melakukan siding akhir rekomendasi BK, Jum’at (12/11).
Meskipun terdapat beberapa rumor yang beredar terkait rekomendasi BK yang akan lebih menguntungkan Fraksi-fraksi ketimbang kepada Hartono Azas yang notabene sebagai sasaran mosi, namun Satarudin akan menjamin bahwa rekomendasi yang dihasilkan BK akan objektif.
“BK akan bersikap secara objektif, kita tidak akan terpengaruh dengan apapun, yang jelas mekanismenya akan kita proses dulu,” ujarnya ketua Fraksi PDI Perjuangan itu.
Sebagai ketua Fraksi yang juga inklud dalam memberikan mosi tidak percayanya itu, Satarudin tetap akan konsen meminta kepada BK untuk memaksa memberikan rekomendasi berupa perubahan terhadap kinerja Hartono Azas serta karakter kepemimpinannya selama ini.
“Sebagai ketua Fraksi, yang kita minta dari Pak Hartono Azas untuk melakukan perubahan di lembaga ini (DPRD) termasuk karakter kepemimpinannya,” kata dia.
Tidak ada deal-deal (kesepakatan-kesepakatan politik,red) lain, tidak ada politik lain,” tegas Satarudin menjawab rumor yang menyatakan bahwa BK sengaja mengundur-undur rekomendasinya, dikarenakan menunggu adanya kesepakat “lain” antara Fraksi-fraksi dan ketua DPRD diluar aturan kelembagaan DPRD.
Satarudin juga menegaskan, bahwa BK berjanji akan mempublikasikan segera kepada khalayak ramai, terkait apapun keputusan maupun rekomendasi yang dibuat oleh BK pada sidang BK.
“BK akan membuat secara gentle agreement, tertulis, dan akan kita sampaikan ke teman-teman wartawan, setelah ini,” janjinya.
Sementara itu, Hartono Azas mengatakan siap, jika pada akhirnya nanti, rekomendasi yang dibuat oleh BK secara aturan yang berlaku ‘tidak berpihak padanya’, termasuk keputusan yang memang mengharuskan dirinya untuk membenahi gaya kepemimpinannya itu.
“Saya selalu menjalankan aturan, tata tertib dan kode etik yang berlaku, tentulah dimana ada kekurangan atau kekeliruan, SAYA SIAP MENGKOREKSI DIRI,” ucap Hartono Mantap.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sabtu, 13 November 2010
Tindak Lanjut Mosi Tidak Percaya-BK Janji Umumkan Rekomendasinya Hari Ini
Fikri Akbar
Borneo Tribune, Pontianak
Pembasan Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Pontianak dalam menindak lanjuti mosi tidak percaya oleh kelima Fraksi yang telah disampaikan sebelumnya kepada ketua DPRD Kota Pontianak, Hartono Azas, kini telah masuk fase akhir, yakni pengambilan keputusan akhir BK yang akan dilanjutkan pada rekomendasi BK.
“Keputusannya sudah diperoleh BK, tapi saat ini kita masih mau menggodok dulu rekomendasinya,” kata ketua BK DPRD Kota Pontianak, Satarudin kepada wartawan, sebelum melakukan siding akhir rekomendasi BK, Jum’at (12/11).
Meskipun terdapat beberapa rumor yang beredar terkait rekomendasi BK yang akan lebih menguntungkan Fraksi-fraksi ketimbang kepada Hartono Azas yang notabene sebagai sasaran mosi, namun Satarudin akan menjamin bahwa rekomendasi yang dihasilkan BK akan objektif.
“BK akan bersikap secara objektif, kita tidak akan terpengaruh dengan apapun, yang jelas mekanismenya akan kita proses dulu,” ujarnya ketua Fraksi PDI Perjuangan itu.
Sebagai ketua Fraksi yang juga inklud dalam memberikan mosi tidak percayanya itu, Satarudin tetap akan konsen meminta kepada BK untuk memaksa memberikan rekomendasi berupa perubahan terhadap kinerja Hartono Azas serta karakter kepemimpinannya selama ini.
“Sebagai ketua Fraksi, yang kita minta dari Pak Hartono Azas untuk melakukan perubahan di lembaga ini (DPRD) termasuk karakter kepemimpinannya,” kata dia.
Tidak ada deal-deal (kesepakatan-kesepakatan politik,red) lain, tidak ada politik lain,” tegas Satarudin menjawab rumor yang menyatakan bahwa BK sengaja mengundur-undur rekomendasinya, dikarenakan menunggu adanya kesepakat “lain” antara Fraksi-fraksi dan ketua DPRD diluar aturan kelembagaan DPRD.
Satarudin juga menegaskan, bahwa BK berjanji akan mempublikasikan segera kepada khalayak ramai, terkait apapun keputusan maupun rekomendasi yang dibuat oleh BK pada sidang BK.
“BK akan membuat secara gentle agreement, tertulis, dan akan kita sampaikan ke teman-teman wartawan, setelah ini,” janjinya.
Sementara itu, Hartono Azas mengatakan siap, jika pada akhirnya nanti, rekomendasi yang dibuat oleh BK secara aturan yang berlaku ‘tidak berpihak padanya’, termasuk keputusan yang memang mengharuskan dirinya untuk membenahi gaya kepemimpinannya itu.
“Saya selalu menjalankan aturan, tata tertib dan kode etik yang berlaku, tentulah dimana ada kekurangan atau kekeliruan, SAYA SIAP MENGKOREKSI DIRI,” ucap Hartono Mantap.
Borneo Tribune, Pontianak
Pembasan Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Pontianak dalam menindak lanjuti mosi tidak percaya oleh kelima Fraksi yang telah disampaikan sebelumnya kepada ketua DPRD Kota Pontianak, Hartono Azas, kini telah masuk fase akhir, yakni pengambilan keputusan akhir BK yang akan dilanjutkan pada rekomendasi BK.
“Keputusannya sudah diperoleh BK, tapi saat ini kita masih mau menggodok dulu rekomendasinya,” kata ketua BK DPRD Kota Pontianak, Satarudin kepada wartawan, sebelum melakukan siding akhir rekomendasi BK, Jum’at (12/11).
Meskipun terdapat beberapa rumor yang beredar terkait rekomendasi BK yang akan lebih menguntungkan Fraksi-fraksi ketimbang kepada Hartono Azas yang notabene sebagai sasaran mosi, namun Satarudin akan menjamin bahwa rekomendasi yang dihasilkan BK akan objektif.
“BK akan bersikap secara objektif, kita tidak akan terpengaruh dengan apapun, yang jelas mekanismenya akan kita proses dulu,” ujarnya ketua Fraksi PDI Perjuangan itu.
Sebagai ketua Fraksi yang juga inklud dalam memberikan mosi tidak percayanya itu, Satarudin tetap akan konsen meminta kepada BK untuk memaksa memberikan rekomendasi berupa perubahan terhadap kinerja Hartono Azas serta karakter kepemimpinannya selama ini.
“Sebagai ketua Fraksi, yang kita minta dari Pak Hartono Azas untuk melakukan perubahan di lembaga ini (DPRD) termasuk karakter kepemimpinannya,” kata dia.
Tidak ada deal-deal (kesepakatan-kesepakatan politik,red) lain, tidak ada politik lain,” tegas Satarudin menjawab rumor yang menyatakan bahwa BK sengaja mengundur-undur rekomendasinya, dikarenakan menunggu adanya kesepakat “lain” antara Fraksi-fraksi dan ketua DPRD diluar aturan kelembagaan DPRD.
Satarudin juga menegaskan, bahwa BK berjanji akan mempublikasikan segera kepada khalayak ramai, terkait apapun keputusan maupun rekomendasi yang dibuat oleh BK pada sidang BK.
“BK akan membuat secara gentle agreement, tertulis, dan akan kita sampaikan ke teman-teman wartawan, setelah ini,” janjinya.
Sementara itu, Hartono Azas mengatakan siap, jika pada akhirnya nanti, rekomendasi yang dibuat oleh BK secara aturan yang berlaku ‘tidak berpihak padanya’, termasuk keputusan yang memang mengharuskan dirinya untuk membenahi gaya kepemimpinannya itu.
“Saya selalu menjalankan aturan, tata tertib dan kode etik yang berlaku, tentulah dimana ada kekurangan atau kekeliruan, SAYA SIAP MENGKOREKSI DIRI,” ucap Hartono Mantap.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar