Fikri Akbar, Sambas
Hingga hari terakhir pembukaan lowongan calon pegawai negeri sipil di Kabupaten Sambas, Jum’at, (26/11) lalu, sebanyak empat formasi penerimaaan yang dibuka oleh BKD Sambas kosong.
Kekosongan demi kesongan yang kerap terjadi setiap tahunnya itu kemudian mengundang tandatanya publik kepada Sumber Daya Manusia Kabupaten Sambas yang kurang mumpuni. Empat formasi yang kosong itu, adalah dua formasi Kesehatan dan dua formasi pada bidang teknis, dengan spesifikasi rata-rata S-1 dan D-4.
Menaggapi hal itu, Sekretaris Komisi D DPRD Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten Sambas, Mardani, buru-buru menolak anggapan berbagai kalangan yang mengatakan bahwa SDM Sambas lemah. Namun yang ada menurutnya, animo masyarakat yang kurang untuk menjadi PNS, khususnya pada bidang kesehatan, dokter gigi.
“Bukan berarti lemah, tapi kurangnya animo masyarakat kita yang ingin menjadi PNS dokter gigi, jadi bukan itu, SDM Sambas sudah cukup meningkat kalau dibanding dengan tahun-tahun lalu dan persentasenyapun naik sangat signifikan sekali,” tutur Mardani usai Paripurna pembacaan Nota Keuangan RAPBD 2011 oleh Bupati Sambas, Senin (29/11).
Dan lagi, menurutnya, kurangnya pendataan, pengumuman, sosialisasi CPNS kepada masyarakat yang lebih awal diajukan oleh BKD, penyebab penurunan bahkan kekosongan pada formasi.
“Jadi bagi calon pelamar kurang mempersiapkan dirinya, dari instansi terkait kedepan bisa lebih mengusahakan lebih awal, kalau dapat bisa lebih dipercepat, paling tidak tiga bulan sebelumnya sudah diberitahukan bidang-bidang yang akan dibuka, jadi jangan sampai, terulang-terulang terjadi kekosongan-kesongan, saya kira kurangnya itu saja,” menurutnya.
Namun demikian, beberapa tahun terakhir, faktanya PNS Sambas, khususnya pada bidang kesehatan, lebih banyak diisi oleh orang dari luar, ketimbang dari Sambas sendiri. Sehingga peran SDM Sambas dinilai kurang, dalam memajukan serta peningkatan mutu pelayanan masyarakat Sambas.
“Sekali lagi saya tegaskan, SDM Sambas tidak lemah, jadi karena minat masyarakat saja yang kurang menjadi PNS dokter gigi, dan mereka mungkin sudah banyak daftar keluar (Sambas),” tegasnya lagi.
Pemerintah sosialisasi mendorong masyarakat untuk mau menjadi PNS, itu satu dan kedua pemerintah juga harus memberikan keluasan bagi para pendaftar dari luar selain dari masyarakat Sambas, karena dulu-dulunya dari jawa.
Alasan senada juga disampaikan oleh Bupati Kabupaten Sambas, Burhanuddin A. Rasyid. Dia menilai, putra-putri Sambas banyak yang memiliki keahlian dan kualifikasi strata yang cukup, namun permasalahannya, lanjutnya, masyarakatnya saja yang masih enggan menjadi PNS, dan lebih memilih untuk membuka praktek mandiri.
“Kita perlu itu, cuman peminatnya tidak ada, banyak dokter yang tidak mau menjadi pegawai negeri. Dan kita minta, putra-putra daerah supaya mau menjadi dokter gigi kedepan. Kita bukan terus formasi itu, kita butuh itu,” sampainya.
Dan menurut Burhanuddin lagi, prsesuaian gaji yang dinilai kecil yang diterima oleh masing-masing PNS dokter itu bukanlah menjadi alasan kekosongan formasi. Namun ditambahkannya lagi Pemerintah akan berusaha meningkatkan insentif daerah kepada para PNS Dokter di Sambas.
“Gaji tetap sesuai standar, cuman insentif yang berbeda setiap daerah, insyaallah kalau PAD kita meninggkat kita pasti akan memberikan kesejshteraan yang lebih baik lagi,” tuturnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senin, 29 November 2010
Empat Formasi CPNS Kosong-Mardani Tolak SDM Sambas Lemah
Fikri Akbar, Sambas
Hingga hari terakhir pembukaan lowongan calon pegawai negeri sipil di Kabupaten Sambas, Jum’at, (26/11) lalu, sebanyak empat formasi penerimaaan yang dibuka oleh BKD Sambas kosong.
Kekosongan demi kesongan yang kerap terjadi setiap tahunnya itu kemudian mengundang tandatanya publik kepada Sumber Daya Manusia Kabupaten Sambas yang kurang mumpuni. Empat formasi yang kosong itu, adalah dua formasi Kesehatan dan dua formasi pada bidang teknis, dengan spesifikasi rata-rata S-1 dan D-4.
Menaggapi hal itu, Sekretaris Komisi D DPRD Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten Sambas, Mardani, buru-buru menolak anggapan berbagai kalangan yang mengatakan bahwa SDM Sambas lemah. Namun yang ada menurutnya, animo masyarakat yang kurang untuk menjadi PNS, khususnya pada bidang kesehatan, dokter gigi.
“Bukan berarti lemah, tapi kurangnya animo masyarakat kita yang ingin menjadi PNS dokter gigi, jadi bukan itu, SDM Sambas sudah cukup meningkat kalau dibanding dengan tahun-tahun lalu dan persentasenyapun naik sangat signifikan sekali,” tutur Mardani usai Paripurna pembacaan Nota Keuangan RAPBD 2011 oleh Bupati Sambas, Senin (29/11).
Dan lagi, menurutnya, kurangnya pendataan, pengumuman, sosialisasi CPNS kepada masyarakat yang lebih awal diajukan oleh BKD, penyebab penurunan bahkan kekosongan pada formasi.
“Jadi bagi calon pelamar kurang mempersiapkan dirinya, dari instansi terkait kedepan bisa lebih mengusahakan lebih awal, kalau dapat bisa lebih dipercepat, paling tidak tiga bulan sebelumnya sudah diberitahukan bidang-bidang yang akan dibuka, jadi jangan sampai, terulang-terulang terjadi kekosongan-kesongan, saya kira kurangnya itu saja,” menurutnya.
Namun demikian, beberapa tahun terakhir, faktanya PNS Sambas, khususnya pada bidang kesehatan, lebih banyak diisi oleh orang dari luar, ketimbang dari Sambas sendiri. Sehingga peran SDM Sambas dinilai kurang, dalam memajukan serta peningkatan mutu pelayanan masyarakat Sambas.
“Sekali lagi saya tegaskan, SDM Sambas tidak lemah, jadi karena minat masyarakat saja yang kurang menjadi PNS dokter gigi, dan mereka mungkin sudah banyak daftar keluar (Sambas),” tegasnya lagi.
Pemerintah sosialisasi mendorong masyarakat untuk mau menjadi PNS, itu satu dan kedua pemerintah juga harus memberikan keluasan bagi para pendaftar dari luar selain dari masyarakat Sambas, karena dulu-dulunya dari jawa.
Alasan senada juga disampaikan oleh Bupati Kabupaten Sambas, Burhanuddin A. Rasyid. Dia menilai, putra-putri Sambas banyak yang memiliki keahlian dan kualifikasi strata yang cukup, namun permasalahannya, lanjutnya, masyarakatnya saja yang masih enggan menjadi PNS, dan lebih memilih untuk membuka praktek mandiri.
“Kita perlu itu, cuman peminatnya tidak ada, banyak dokter yang tidak mau menjadi pegawai negeri. Dan kita minta, putra-putra daerah supaya mau menjadi dokter gigi kedepan. Kita bukan terus formasi itu, kita butuh itu,” sampainya.
Dan menurut Burhanuddin lagi, prsesuaian gaji yang dinilai kecil yang diterima oleh masing-masing PNS dokter itu bukanlah menjadi alasan kekosongan formasi. Namun ditambahkannya lagi Pemerintah akan berusaha meningkatkan insentif daerah kepada para PNS Dokter di Sambas.
“Gaji tetap sesuai standar, cuman insentif yang berbeda setiap daerah, insyaallah kalau PAD kita meninggkat kita pasti akan memberikan kesejshteraan yang lebih baik lagi,” tuturnya.
Hingga hari terakhir pembukaan lowongan calon pegawai negeri sipil di Kabupaten Sambas, Jum’at, (26/11) lalu, sebanyak empat formasi penerimaaan yang dibuka oleh BKD Sambas kosong.
Kekosongan demi kesongan yang kerap terjadi setiap tahunnya itu kemudian mengundang tandatanya publik kepada Sumber Daya Manusia Kabupaten Sambas yang kurang mumpuni. Empat formasi yang kosong itu, adalah dua formasi Kesehatan dan dua formasi pada bidang teknis, dengan spesifikasi rata-rata S-1 dan D-4.
Menaggapi hal itu, Sekretaris Komisi D DPRD Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten Sambas, Mardani, buru-buru menolak anggapan berbagai kalangan yang mengatakan bahwa SDM Sambas lemah. Namun yang ada menurutnya, animo masyarakat yang kurang untuk menjadi PNS, khususnya pada bidang kesehatan, dokter gigi.
“Bukan berarti lemah, tapi kurangnya animo masyarakat kita yang ingin menjadi PNS dokter gigi, jadi bukan itu, SDM Sambas sudah cukup meningkat kalau dibanding dengan tahun-tahun lalu dan persentasenyapun naik sangat signifikan sekali,” tutur Mardani usai Paripurna pembacaan Nota Keuangan RAPBD 2011 oleh Bupati Sambas, Senin (29/11).
Dan lagi, menurutnya, kurangnya pendataan, pengumuman, sosialisasi CPNS kepada masyarakat yang lebih awal diajukan oleh BKD, penyebab penurunan bahkan kekosongan pada formasi.
“Jadi bagi calon pelamar kurang mempersiapkan dirinya, dari instansi terkait kedepan bisa lebih mengusahakan lebih awal, kalau dapat bisa lebih dipercepat, paling tidak tiga bulan sebelumnya sudah diberitahukan bidang-bidang yang akan dibuka, jadi jangan sampai, terulang-terulang terjadi kekosongan-kesongan, saya kira kurangnya itu saja,” menurutnya.
Namun demikian, beberapa tahun terakhir, faktanya PNS Sambas, khususnya pada bidang kesehatan, lebih banyak diisi oleh orang dari luar, ketimbang dari Sambas sendiri. Sehingga peran SDM Sambas dinilai kurang, dalam memajukan serta peningkatan mutu pelayanan masyarakat Sambas.
“Sekali lagi saya tegaskan, SDM Sambas tidak lemah, jadi karena minat masyarakat saja yang kurang menjadi PNS dokter gigi, dan mereka mungkin sudah banyak daftar keluar (Sambas),” tegasnya lagi.
Pemerintah sosialisasi mendorong masyarakat untuk mau menjadi PNS, itu satu dan kedua pemerintah juga harus memberikan keluasan bagi para pendaftar dari luar selain dari masyarakat Sambas, karena dulu-dulunya dari jawa.
Alasan senada juga disampaikan oleh Bupati Kabupaten Sambas, Burhanuddin A. Rasyid. Dia menilai, putra-putri Sambas banyak yang memiliki keahlian dan kualifikasi strata yang cukup, namun permasalahannya, lanjutnya, masyarakatnya saja yang masih enggan menjadi PNS, dan lebih memilih untuk membuka praktek mandiri.
“Kita perlu itu, cuman peminatnya tidak ada, banyak dokter yang tidak mau menjadi pegawai negeri. Dan kita minta, putra-putra daerah supaya mau menjadi dokter gigi kedepan. Kita bukan terus formasi itu, kita butuh itu,” sampainya.
Dan menurut Burhanuddin lagi, prsesuaian gaji yang dinilai kecil yang diterima oleh masing-masing PNS dokter itu bukanlah menjadi alasan kekosongan formasi. Namun ditambahkannya lagi Pemerintah akan berusaha meningkatkan insentif daerah kepada para PNS Dokter di Sambas.
“Gaji tetap sesuai standar, cuman insentif yang berbeda setiap daerah, insyaallah kalau PAD kita meninggkat kita pasti akan memberikan kesejshteraan yang lebih baik lagi,” tuturnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar