Fikri Akbar, Pontianak
Di tengah-tengah pergolakan kinerja Pansus Khatulistiwa Plaza yang telah berjalan kurang lebih selama satu setengah bulan ini, sejak terbentuk Kamis 7/10/2010 silam. Ternyata, dalam perjalanannya, Pansus mulai menuai kritikan serta keraguan. Ironinya kritikan dan keraguan itu datang dari sejumlah pedagang di KP sendiri, yang notabene hak-hak mereka sedang diperjuangkan Pansus.
Menanggapi rumor yang sedang hangat berkembang itu, Wakil Ketua Pansus DPRD Kota Pontianak, Muhammad Fauzi Pansus sebagai lembaga politik yang secara resmi dibentuk oleh kelembagaan DPRD Kota Pontianak sangat berpotensi terhadap godaan, dan Fauzi menganggap hal itu wajar-wajar saja.
“Kita melihat, wajar saja ada asumsi seperti itu dari para pedagang, ya kita tanghgapi secara positif saja, dan kita melihat memang, Pansus sebagai lembaga yang dibentuk, godaannya besar,” kata Fauzi, Rabu (10/11).
Bahkan beberapa dari isu itu menyebutkan, bahwa Pansus telah menggunakan moment Bimtek pada tanggal 6 sampai 9 November yang lalu, untuk menemui dan melakukan lobi-lobi kepada Direktur PT Seroja Plaza Developer Pontianak, Bambang Wijanarko di Jakarta.
“Kemarin saya tidak berangkat, tapi saya yakin tidak seperti itu, Pansus akan menjamin independensinya, karena ini berkaitan dengan maruah lembaga DPRD Kota Pontianak. Dan pada saat rapat kerja kita sudah membahas masalah itu, kalau arahnya sudah keditu, sama juga kita menggali lobang untuk diri sendiri,” tutur Fauzi.
Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Pedagang Khatulistiwa Plaza (APKP), Cece Santi membenarkan adanya isu tersebut di lapangan, namun menurutnya isu yang tersebar tersebut tidak berdasar. “Di sini (KP) banyak sekali isu-isu yang berkembang, namun saya katakan kepada mereka (para pedagang,red) kita harus percaya dengan kerja anggota Dewan (Pansus). Karena kami sangat yakin 100 persen anggota Dewan mengemban amanat kami dengan baik,” ujar Santi ketika dihubungi melalui selulernya.
“Dan kami juga berterimakasih kepada teman-teman wartawan dalam menjalankan tugasnya sebagai kontrol sosial, karena ini bukan lagi masalah orang perorang, tapi sudah menjadi masalah umum dan konsumsi publik,” tambah Santi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jumat, 12 November 2010
Pansus Masuk Angin? - Itu Hal Yang Biasa
Fikri Akbar, Pontianak
Di tengah-tengah pergolakan kinerja Pansus Khatulistiwa Plaza yang telah berjalan kurang lebih selama satu setengah bulan ini, sejak terbentuk Kamis 7/10/2010 silam. Ternyata, dalam perjalanannya, Pansus mulai menuai kritikan serta keraguan. Ironinya kritikan dan keraguan itu datang dari sejumlah pedagang di KP sendiri, yang notabene hak-hak mereka sedang diperjuangkan Pansus.
Menanggapi rumor yang sedang hangat berkembang itu, Wakil Ketua Pansus DPRD Kota Pontianak, Muhammad Fauzi Pansus sebagai lembaga politik yang secara resmi dibentuk oleh kelembagaan DPRD Kota Pontianak sangat berpotensi terhadap godaan, dan Fauzi menganggap hal itu wajar-wajar saja.
“Kita melihat, wajar saja ada asumsi seperti itu dari para pedagang, ya kita tanghgapi secara positif saja, dan kita melihat memang, Pansus sebagai lembaga yang dibentuk, godaannya besar,” kata Fauzi, Rabu (10/11).
Bahkan beberapa dari isu itu menyebutkan, bahwa Pansus telah menggunakan moment Bimtek pada tanggal 6 sampai 9 November yang lalu, untuk menemui dan melakukan lobi-lobi kepada Direktur PT Seroja Plaza Developer Pontianak, Bambang Wijanarko di Jakarta.
“Kemarin saya tidak berangkat, tapi saya yakin tidak seperti itu, Pansus akan menjamin independensinya, karena ini berkaitan dengan maruah lembaga DPRD Kota Pontianak. Dan pada saat rapat kerja kita sudah membahas masalah itu, kalau arahnya sudah keditu, sama juga kita menggali lobang untuk diri sendiri,” tutur Fauzi.
Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Pedagang Khatulistiwa Plaza (APKP), Cece Santi membenarkan adanya isu tersebut di lapangan, namun menurutnya isu yang tersebar tersebut tidak berdasar. “Di sini (KP) banyak sekali isu-isu yang berkembang, namun saya katakan kepada mereka (para pedagang,red) kita harus percaya dengan kerja anggota Dewan (Pansus). Karena kami sangat yakin 100 persen anggota Dewan mengemban amanat kami dengan baik,” ujar Santi ketika dihubungi melalui selulernya.
“Dan kami juga berterimakasih kepada teman-teman wartawan dalam menjalankan tugasnya sebagai kontrol sosial, karena ini bukan lagi masalah orang perorang, tapi sudah menjadi masalah umum dan konsumsi publik,” tambah Santi.
Di tengah-tengah pergolakan kinerja Pansus Khatulistiwa Plaza yang telah berjalan kurang lebih selama satu setengah bulan ini, sejak terbentuk Kamis 7/10/2010 silam. Ternyata, dalam perjalanannya, Pansus mulai menuai kritikan serta keraguan. Ironinya kritikan dan keraguan itu datang dari sejumlah pedagang di KP sendiri, yang notabene hak-hak mereka sedang diperjuangkan Pansus.
Menanggapi rumor yang sedang hangat berkembang itu, Wakil Ketua Pansus DPRD Kota Pontianak, Muhammad Fauzi Pansus sebagai lembaga politik yang secara resmi dibentuk oleh kelembagaan DPRD Kota Pontianak sangat berpotensi terhadap godaan, dan Fauzi menganggap hal itu wajar-wajar saja.
“Kita melihat, wajar saja ada asumsi seperti itu dari para pedagang, ya kita tanghgapi secara positif saja, dan kita melihat memang, Pansus sebagai lembaga yang dibentuk, godaannya besar,” kata Fauzi, Rabu (10/11).
Bahkan beberapa dari isu itu menyebutkan, bahwa Pansus telah menggunakan moment Bimtek pada tanggal 6 sampai 9 November yang lalu, untuk menemui dan melakukan lobi-lobi kepada Direktur PT Seroja Plaza Developer Pontianak, Bambang Wijanarko di Jakarta.
“Kemarin saya tidak berangkat, tapi saya yakin tidak seperti itu, Pansus akan menjamin independensinya, karena ini berkaitan dengan maruah lembaga DPRD Kota Pontianak. Dan pada saat rapat kerja kita sudah membahas masalah itu, kalau arahnya sudah keditu, sama juga kita menggali lobang untuk diri sendiri,” tutur Fauzi.
Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Pedagang Khatulistiwa Plaza (APKP), Cece Santi membenarkan adanya isu tersebut di lapangan, namun menurutnya isu yang tersebar tersebut tidak berdasar. “Di sini (KP) banyak sekali isu-isu yang berkembang, namun saya katakan kepada mereka (para pedagang,red) kita harus percaya dengan kerja anggota Dewan (Pansus). Karena kami sangat yakin 100 persen anggota Dewan mengemban amanat kami dengan baik,” ujar Santi ketika dihubungi melalui selulernya.
“Dan kami juga berterimakasih kepada teman-teman wartawan dalam menjalankan tugasnya sebagai kontrol sosial, karena ini bukan lagi masalah orang perorang, tapi sudah menjadi masalah umum dan konsumsi publik,” tambah Santi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar