Kamis, 25 November 2010

MABM Kalbar Gelar Seprahan Rumah Melayu-350 Tokoh Masyarakat Kalbar Diprediksi Bakal Hadir

Fikri Akbar, Pontianak

Dalam rangka melestarikan tradisi ‘puak’ Melayu Kalimanta Barat, Majelis Adat Budaya Melayu Kalbar menggelar acara seprahan, yang rencananya akan dilaksanakan pada (27/11) besok.

Ketua Panitia Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) VI Kalbar, Drs. H. Awang Sofian Rozali, menjelaskan bahwa Seprahan yang diberi tajuk “Seprahan Rumah Melayu” tersebut diselenggarakan dalam rangka menyambut pelaksanaan FSBM VI yang akan berlangsung pada tanggal 14-18 Desember ini.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan tradisi makan ala Melayu khususnya Melayu Pontianak yang unik sekaligus eksotik kepada masyarakat Kalbar.” Ujar Awang di Pontianak (25/11).

Awang mengatakan, Seprahan memiliki keunikan tersendiri, mulai dari hidangan yang disajikan, prosesi penyajian hidangan dan menyantap makanan, hingga nuansa yang acara seprahan yang khas. Ciri khas seprahan adalah makan melantai, dimana makanan yang disajikan adalah makanan khas Melayu. Tradisi ini akan dipimpin oleh seorang Kepala Saprah.

“Dari sekian banyak model makan seprahan, dalam Seprahan Rumah Melayu kali ini akan mengikuti model seprahan Melayu Pontianak, dimana sajian makanan dan undangan diposisikan dalam sebuah lanjar dengan posisi berhadap-hadapan. Dan biasanya tradisi seprahan dilaksanakan dalam rangka untuk mengawali atau menutup sebuah hajatan,” terang Ketua MABM Kalbar itu.

Seprahan Rumah Melayu, tambah dia, kali ini dilaksanakan untuk menyambut sebuah hajatan besar MABM Kalbar yang akan menyelenggarakan FSBM VI. “Mudah-mudahan dengan seprahan ini hajatan besar yang kami rencanakan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.” Harap Awang Sofian.

Pada moment budaya tersebut, akan mengundang sedikitnya 350 tokoh Kalbar. “Selain tokoh-tokoh Melayu, para pejabat Pemerintah Daerah, dan tokoh masyarakat Kalbar, kami juga mengundang para pebisnis dan eksekutif perusahaan swasta yang sebagian besar berasal dari luar Kalbar untuk mengenalkan tradisi ini kepada mereka,” tukas Awang yang juga selaku Anggota DPRD Kalbar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 25 November 2010

MABM Kalbar Gelar Seprahan Rumah Melayu-350 Tokoh Masyarakat Kalbar Diprediksi Bakal Hadir

Fikri Akbar, Pontianak

Dalam rangka melestarikan tradisi ‘puak’ Melayu Kalimanta Barat, Majelis Adat Budaya Melayu Kalbar menggelar acara seprahan, yang rencananya akan dilaksanakan pada (27/11) besok.

Ketua Panitia Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) VI Kalbar, Drs. H. Awang Sofian Rozali, menjelaskan bahwa Seprahan yang diberi tajuk “Seprahan Rumah Melayu” tersebut diselenggarakan dalam rangka menyambut pelaksanaan FSBM VI yang akan berlangsung pada tanggal 14-18 Desember ini.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan tradisi makan ala Melayu khususnya Melayu Pontianak yang unik sekaligus eksotik kepada masyarakat Kalbar.” Ujar Awang di Pontianak (25/11).

Awang mengatakan, Seprahan memiliki keunikan tersendiri, mulai dari hidangan yang disajikan, prosesi penyajian hidangan dan menyantap makanan, hingga nuansa yang acara seprahan yang khas. Ciri khas seprahan adalah makan melantai, dimana makanan yang disajikan adalah makanan khas Melayu. Tradisi ini akan dipimpin oleh seorang Kepala Saprah.

“Dari sekian banyak model makan seprahan, dalam Seprahan Rumah Melayu kali ini akan mengikuti model seprahan Melayu Pontianak, dimana sajian makanan dan undangan diposisikan dalam sebuah lanjar dengan posisi berhadap-hadapan. Dan biasanya tradisi seprahan dilaksanakan dalam rangka untuk mengawali atau menutup sebuah hajatan,” terang Ketua MABM Kalbar itu.

Seprahan Rumah Melayu, tambah dia, kali ini dilaksanakan untuk menyambut sebuah hajatan besar MABM Kalbar yang akan menyelenggarakan FSBM VI. “Mudah-mudahan dengan seprahan ini hajatan besar yang kami rencanakan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.” Harap Awang Sofian.

Pada moment budaya tersebut, akan mengundang sedikitnya 350 tokoh Kalbar. “Selain tokoh-tokoh Melayu, para pejabat Pemerintah Daerah, dan tokoh masyarakat Kalbar, kami juga mengundang para pebisnis dan eksekutif perusahaan swasta yang sebagian besar berasal dari luar Kalbar untuk mengenalkan tradisi ini kepada mereka,” tukas Awang yang juga selaku Anggota DPRD Kalbar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar