Sabtu, 30 Oktober 2010

Kemenag Ingatkan Jamaah untuk Berhati-hati-Jangan Anggap di Tanah Suci Mekkah Itu Tidak Ada Penipuan

Fikri Akbar, Pontianak

Kantor Kementrian Agama (Kemenahg) Kota Pontianak kembali mengingatkan kepada seluruh calon jamaah haji (calhaj) yang akan berangkat pada hari ini, untuk selalu waspada dan berhati-hati pada penipuan di Kota Mekkah.

Seperti diinformasikan sebelumnya, penipuan terhadap jemaah haji Indonesia, kerap terjadi dengan berbagai modus. Dikabarkan pelaku sangat pandai melancarkan aksinya dengan berpura-pura tulus menawarkan jasanya. Apalagi bagi cahaj yang baru pertama kali ke Mekkah, jangan mudah tertipu dengan tawaran-tawaran berupa kemudahan akses dan lain sebagainya.

“Jangan anggap di tanah suci mekkah itu tidak ada penipuan. Makanya Nabi Muhammad diturunkan disana, memang disana bejat moralnya dulu, sampai sekarang juga masih ada, bukan berarti Ka’bah disana, tidak ada maksiat dan perbuatan dosa, penipuan ada juga, sama seperti disini, jadi pencurian jambret ada, cumin tergantung kehati-hatian kita.” ujar Kepala Bidang Haji dan Umrah Kementrian Agama Kota Pontianak, H. M Yunus di Pontianak, Rabu (27/10).

Salah satu, modus yang kerap digunakan, dijelaskan Yunus, para penipu itu sering menggunakan seragam petugas Indonesia, dengan menawarkan jasa angkutan barang, pengcecekan barang dan lainnya, dari setibanya calhaj di Kota Mekkah.

“Jadi ada (penipu,red) memakai petugas seragam Indonesia, setelah melakukan sesuatu, dilacak tidak ketahuan, karena palsu,” kata dia mengingatkan. “Makanya kita harus memperhatikan kartu-kartu pengenal yang dikeluarkan oleh petugas disana, kalau tidak ada itu, jagan percaya,” tegasnya.

Selain itu, modus yang juga sering diperankan oleh pelaku penipuan, adalah berpura-pura menyediakan layanan Dam (menyembelih hewan Kurban). Karena menurut Yunus, pelaku sudah mengetahui kebiasaan orang Indonesia dalam melakukan Umrah terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadan Haji.

“Jemaah kita ini kan melakukan umrah dulu baru Haji. Misalnya dan ada konsekwensinya yaitu ada Dam (menyembelih korban) jangan cepat percaya. Kalau dia bilang “biar kami uruskan,” oh tidak usah,” sarannya.

Tapi, lanjutnya, carilah orang-orang dari kloter sendiri yang memang kita percayai, atau kalau jemaah haji yang memiliki waktu luang, sebaiknya mengurus sendiri Dam-nya. “Lebih baik kita yang kesana, ini barangnya, sekian harganya, kalau kita mau sembelih, sembelih disana, atau kalau kita tidak bisa, suruh petugas disana, berikan nama kita, kurbannya atas nama kita. Jangan terlalu cepat percaya,” tegasnya mengingatkan.
“Termasuk kalau kita membawa uang jangan, simpan di satu tempat, kalau kita bawa uang taruh beberapa di koper sebagian, dan ditempat lain sebagian, jadi kalau hilang tidak semuanya hilang, kalau ragu-ragu kita titipkan uang kepada petugas di Maktab, itu aman. Ya namanya juga jamaah haji berjuta, banyak yang ambil kesempatan, banyak kejadian, kenyatannya ada, yang kita dengar dari jamaah begitu,” imbaunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 30 Oktober 2010

Kemenag Ingatkan Jamaah untuk Berhati-hati-Jangan Anggap di Tanah Suci Mekkah Itu Tidak Ada Penipuan

Fikri Akbar, Pontianak

Kantor Kementrian Agama (Kemenahg) Kota Pontianak kembali mengingatkan kepada seluruh calon jamaah haji (calhaj) yang akan berangkat pada hari ini, untuk selalu waspada dan berhati-hati pada penipuan di Kota Mekkah.

Seperti diinformasikan sebelumnya, penipuan terhadap jemaah haji Indonesia, kerap terjadi dengan berbagai modus. Dikabarkan pelaku sangat pandai melancarkan aksinya dengan berpura-pura tulus menawarkan jasanya. Apalagi bagi cahaj yang baru pertama kali ke Mekkah, jangan mudah tertipu dengan tawaran-tawaran berupa kemudahan akses dan lain sebagainya.

“Jangan anggap di tanah suci mekkah itu tidak ada penipuan. Makanya Nabi Muhammad diturunkan disana, memang disana bejat moralnya dulu, sampai sekarang juga masih ada, bukan berarti Ka’bah disana, tidak ada maksiat dan perbuatan dosa, penipuan ada juga, sama seperti disini, jadi pencurian jambret ada, cumin tergantung kehati-hatian kita.” ujar Kepala Bidang Haji dan Umrah Kementrian Agama Kota Pontianak, H. M Yunus di Pontianak, Rabu (27/10).

Salah satu, modus yang kerap digunakan, dijelaskan Yunus, para penipu itu sering menggunakan seragam petugas Indonesia, dengan menawarkan jasa angkutan barang, pengcecekan barang dan lainnya, dari setibanya calhaj di Kota Mekkah.

“Jadi ada (penipu,red) memakai petugas seragam Indonesia, setelah melakukan sesuatu, dilacak tidak ketahuan, karena palsu,” kata dia mengingatkan. “Makanya kita harus memperhatikan kartu-kartu pengenal yang dikeluarkan oleh petugas disana, kalau tidak ada itu, jagan percaya,” tegasnya.

Selain itu, modus yang juga sering diperankan oleh pelaku penipuan, adalah berpura-pura menyediakan layanan Dam (menyembelih hewan Kurban). Karena menurut Yunus, pelaku sudah mengetahui kebiasaan orang Indonesia dalam melakukan Umrah terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadan Haji.

“Jemaah kita ini kan melakukan umrah dulu baru Haji. Misalnya dan ada konsekwensinya yaitu ada Dam (menyembelih korban) jangan cepat percaya. Kalau dia bilang “biar kami uruskan,” oh tidak usah,” sarannya.

Tapi, lanjutnya, carilah orang-orang dari kloter sendiri yang memang kita percayai, atau kalau jemaah haji yang memiliki waktu luang, sebaiknya mengurus sendiri Dam-nya. “Lebih baik kita yang kesana, ini barangnya, sekian harganya, kalau kita mau sembelih, sembelih disana, atau kalau kita tidak bisa, suruh petugas disana, berikan nama kita, kurbannya atas nama kita. Jangan terlalu cepat percaya,” tegasnya mengingatkan.
“Termasuk kalau kita membawa uang jangan, simpan di satu tempat, kalau kita bawa uang taruh beberapa di koper sebagian, dan ditempat lain sebagian, jadi kalau hilang tidak semuanya hilang, kalau ragu-ragu kita titipkan uang kepada petugas di Maktab, itu aman. Ya namanya juga jamaah haji berjuta, banyak yang ambil kesempatan, banyak kejadian, kenyatannya ada, yang kita dengar dari jamaah begitu,” imbaunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar