Fikri Akbar, Pontianak
Wakil Walikota Pontianak, Paryadi, meminta agar seluruh rumah baca yang telah ada di berbagai Kecamatan dan Kota Pontianak sekarang, untuk dapat menyediakan layanan serta tempat yang lebih representatif lagi. Paryadi menilai, dengan tempat yang representatif, dapat membuat pengunjung merasa nyaman dan betah, sehingga pada gilirannya, kata paryadi, minat membaca akan tumbuh dengan sendirinya dari kondisi yang representatif.
Namun sebaliknya, kata dia, minat membaca masyarakat tidak akan tumbuh dari tempat yang tidak representatif. Temapat representatif yang dimaksudkan Paryadi, adalah tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat, pelayanan yang baik, dan ruang baca yang santai, tidak kaku seperti kantoran.
“Karena faktor tempat menjadi penting, untuk masyarakat datang, untuk masyarakat hadir. Artinya representatif mudah dijangkau, jadi tidak kesannya seperti kantoran,” ujar Paryadi, saat ditemui usai menghadiri Pencanangan Gerakan Kalbar Membaca, di aula Pendopo Gubernur, Kamis (28/10).
Dikatakan Paryadi, Pemerintah Kota saat ini, sedang gencar mensosialsikan minat baca yang bertujuan untuk membangun masyarakat Kota Pontianak yang berkualitas. Dan salah satu turunannya, kata Paryadi, dengan mensuport program pemerintah Provinsi Kalbar dengan adanya Pencanangan Gerakan Kalbar Membaca itu. “Salah satunya gerakan ini, dan saya kira itu bagus, dan yang kedua, ya itu tadi, tempat bacanya itu jangan kesannya ekslusif,” tegas Paryadi.
Sementara itu, lanjut Paryadi, Pemkot dengan visinya itu, memiliki target pada tahun-tahun mendatang, dapat mengikis habis fenomena buta aksara di Kota Pontianak. Langkah awal yang dilakukan, terangnya, dengan memberikan pemahaman dan sosialisasi minat membaca kepada lempaba Pendidikan Anak Usia Dini. “Kita selalu sosialisasikan dengan PAUD, agar lebih mengasah daya tangkap anak,” katanya.
Disamping dengan adanya Taman Pintar di Alun-alun Kapuas–yang masih dalam pengerjaan itu. Pemerintah, ujar Paryadi, dapat merubah adagium formal yang mengatakan “Di Indonesia Satu Koran Untuk Dibaca Lima Orang” tapi “Lima Koran Untuk Dibaca Satu Orang”.
“Sampai ada adagium yang mengatakan, kita ini korannya satu untuk dibaca oleh lima orang. Dengan gerakan Pencanangan Gerakan Kalbar Membaca ini. Kita juga terus sosialisasi dengan PAUD, mulai dari situlah kita akan meningkatkan upaya minat baca dikalangan anak-anak,” tutupnya.
Sebelumnya, dalam acara Pencanangan Gerakan Kalbar Membaca tersebut, hadir Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, Ketua Ikatan Perpustakaan Indonesia, Supriyanto, Wakil Perpustakaan Nasional, beberapa Bupati se-Kalbar, Wakil Walikota Pontianak dan beberapa pejabat struktural dan fungsional dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar.
Dan dalam kesempatan itu, diadakan acara talk show Pencanangan Gerakan Kalbar Membaca dengan tema “Menuju Masyarakat Cerdas, Berbudaya dan Sejahtera”, dengan menghadirkan Duta Baca Indonesia, Tantowi Yahya selaku pembicaranya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sabtu, 30 Oktober 2010
Paryadi Minta Rumah Baca Lebih Presentatif-“Jangan Kesannya seperti Kantoran”
Fikri Akbar, Pontianak
Wakil Walikota Pontianak, Paryadi, meminta agar seluruh rumah baca yang telah ada di berbagai Kecamatan dan Kota Pontianak sekarang, untuk dapat menyediakan layanan serta tempat yang lebih representatif lagi. Paryadi menilai, dengan tempat yang representatif, dapat membuat pengunjung merasa nyaman dan betah, sehingga pada gilirannya, kata paryadi, minat membaca akan tumbuh dengan sendirinya dari kondisi yang representatif.
Namun sebaliknya, kata dia, minat membaca masyarakat tidak akan tumbuh dari tempat yang tidak representatif. Temapat representatif yang dimaksudkan Paryadi, adalah tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat, pelayanan yang baik, dan ruang baca yang santai, tidak kaku seperti kantoran.
“Karena faktor tempat menjadi penting, untuk masyarakat datang, untuk masyarakat hadir. Artinya representatif mudah dijangkau, jadi tidak kesannya seperti kantoran,” ujar Paryadi, saat ditemui usai menghadiri Pencanangan Gerakan Kalbar Membaca, di aula Pendopo Gubernur, Kamis (28/10).
Dikatakan Paryadi, Pemerintah Kota saat ini, sedang gencar mensosialsikan minat baca yang bertujuan untuk membangun masyarakat Kota Pontianak yang berkualitas. Dan salah satu turunannya, kata Paryadi, dengan mensuport program pemerintah Provinsi Kalbar dengan adanya Pencanangan Gerakan Kalbar Membaca itu. “Salah satunya gerakan ini, dan saya kira itu bagus, dan yang kedua, ya itu tadi, tempat bacanya itu jangan kesannya ekslusif,” tegas Paryadi.
Sementara itu, lanjut Paryadi, Pemkot dengan visinya itu, memiliki target pada tahun-tahun mendatang, dapat mengikis habis fenomena buta aksara di Kota Pontianak. Langkah awal yang dilakukan, terangnya, dengan memberikan pemahaman dan sosialisasi minat membaca kepada lempaba Pendidikan Anak Usia Dini. “Kita selalu sosialisasikan dengan PAUD, agar lebih mengasah daya tangkap anak,” katanya.
Disamping dengan adanya Taman Pintar di Alun-alun Kapuas–yang masih dalam pengerjaan itu. Pemerintah, ujar Paryadi, dapat merubah adagium formal yang mengatakan “Di Indonesia Satu Koran Untuk Dibaca Lima Orang” tapi “Lima Koran Untuk Dibaca Satu Orang”.
“Sampai ada adagium yang mengatakan, kita ini korannya satu untuk dibaca oleh lima orang. Dengan gerakan Pencanangan Gerakan Kalbar Membaca ini. Kita juga terus sosialisasi dengan PAUD, mulai dari situlah kita akan meningkatkan upaya minat baca dikalangan anak-anak,” tutupnya.
Sebelumnya, dalam acara Pencanangan Gerakan Kalbar Membaca tersebut, hadir Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, Ketua Ikatan Perpustakaan Indonesia, Supriyanto, Wakil Perpustakaan Nasional, beberapa Bupati se-Kalbar, Wakil Walikota Pontianak dan beberapa pejabat struktural dan fungsional dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar.
Dan dalam kesempatan itu, diadakan acara talk show Pencanangan Gerakan Kalbar Membaca dengan tema “Menuju Masyarakat Cerdas, Berbudaya dan Sejahtera”, dengan menghadirkan Duta Baca Indonesia, Tantowi Yahya selaku pembicaranya.
Wakil Walikota Pontianak, Paryadi, meminta agar seluruh rumah baca yang telah ada di berbagai Kecamatan dan Kota Pontianak sekarang, untuk dapat menyediakan layanan serta tempat yang lebih representatif lagi. Paryadi menilai, dengan tempat yang representatif, dapat membuat pengunjung merasa nyaman dan betah, sehingga pada gilirannya, kata paryadi, minat membaca akan tumbuh dengan sendirinya dari kondisi yang representatif.
Namun sebaliknya, kata dia, minat membaca masyarakat tidak akan tumbuh dari tempat yang tidak representatif. Temapat representatif yang dimaksudkan Paryadi, adalah tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat, pelayanan yang baik, dan ruang baca yang santai, tidak kaku seperti kantoran.
“Karena faktor tempat menjadi penting, untuk masyarakat datang, untuk masyarakat hadir. Artinya representatif mudah dijangkau, jadi tidak kesannya seperti kantoran,” ujar Paryadi, saat ditemui usai menghadiri Pencanangan Gerakan Kalbar Membaca, di aula Pendopo Gubernur, Kamis (28/10).
Dikatakan Paryadi, Pemerintah Kota saat ini, sedang gencar mensosialsikan minat baca yang bertujuan untuk membangun masyarakat Kota Pontianak yang berkualitas. Dan salah satu turunannya, kata Paryadi, dengan mensuport program pemerintah Provinsi Kalbar dengan adanya Pencanangan Gerakan Kalbar Membaca itu. “Salah satunya gerakan ini, dan saya kira itu bagus, dan yang kedua, ya itu tadi, tempat bacanya itu jangan kesannya ekslusif,” tegas Paryadi.
Sementara itu, lanjut Paryadi, Pemkot dengan visinya itu, memiliki target pada tahun-tahun mendatang, dapat mengikis habis fenomena buta aksara di Kota Pontianak. Langkah awal yang dilakukan, terangnya, dengan memberikan pemahaman dan sosialisasi minat membaca kepada lempaba Pendidikan Anak Usia Dini. “Kita selalu sosialisasikan dengan PAUD, agar lebih mengasah daya tangkap anak,” katanya.
Disamping dengan adanya Taman Pintar di Alun-alun Kapuas–yang masih dalam pengerjaan itu. Pemerintah, ujar Paryadi, dapat merubah adagium formal yang mengatakan “Di Indonesia Satu Koran Untuk Dibaca Lima Orang” tapi “Lima Koran Untuk Dibaca Satu Orang”.
“Sampai ada adagium yang mengatakan, kita ini korannya satu untuk dibaca oleh lima orang. Dengan gerakan Pencanangan Gerakan Kalbar Membaca ini. Kita juga terus sosialisasi dengan PAUD, mulai dari situlah kita akan meningkatkan upaya minat baca dikalangan anak-anak,” tutupnya.
Sebelumnya, dalam acara Pencanangan Gerakan Kalbar Membaca tersebut, hadir Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, Ketua Ikatan Perpustakaan Indonesia, Supriyanto, Wakil Perpustakaan Nasional, beberapa Bupati se-Kalbar, Wakil Walikota Pontianak dan beberapa pejabat struktural dan fungsional dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar.
Dan dalam kesempatan itu, diadakan acara talk show Pencanangan Gerakan Kalbar Membaca dengan tema “Menuju Masyarakat Cerdas, Berbudaya dan Sejahtera”, dengan menghadirkan Duta Baca Indonesia, Tantowi Yahya selaku pembicaranya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar